SPBU Mini di Sidoarjo Jual Pertalite yang Ternyata Isi Air Diberi Warna
SPBU mini di Sidoarjo diduga menjual bahan bakar palsu yang menyebabkan motor mogok. Polisi selidiki kasus penjualan bahan bakar tidak sah.
BaperaNews - SPBU mini di Desa Terung Wetan, Krian, Sidoarjo, diduga menjual bahan bakar palsu yang berupa air yang diberi warna biru, yang disalahartikan sebagai Pertalite.
Kasus ini memicu keresahan di kalangan warga setempat setelah beberapa pengendara motor mengalami mogok setelah mengisi bahan bakar di tempat tersebut.
Penjualan bahan bakar yang tidak sesuai standar ini menjadi perhatian setelah sebuah video viral di media sosial yang memperingatkan masyarakat tentang potensi bahaya dari SPBU mini tersebut.
Video berdurasi 39 detik itu memperlihatkan seorang perempuan yang mengeluhkan kendaraannya mogok setelah mengisi bahan bakar di SPBU mini tersebut.
Dalam video itu, perempuan tersebut mengingatkan warga agar lebih berhati-hati dengan SPBU mini yang terletak di daerah tersebut.
“Yoopo ngene iki, sumbo kok didol. Toko Meduro meresahkan. Wis kudu ati-ati dewe Toko Meduro lokasi kene iki lo,” ujar perempuan tersebut dalam video yang tersebar di media sosial.
Penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan bahwa cairan yang dijual di SPBU mini tersebut diduga merupakan air yang diberi pewarna biru dan bukan bahan bakar yang seharusnya digunakan untuk kendaraan bermotor.
Jamil, penjaga toko yang bekerja di SPBU mini itu, mengaku tidak mengetahui bahwa cairan yang dijualnya tersebut bukan bahan bakar yang sah. Ia menjelaskan bahwa bahan bakar tersebut diperolehnya dari seseorang yang tidak dikenalnya.
“Sayangnya saya tidak tahu bahwa BBM itu ternyata air berwarna biru,” ujar Jamil saat dimintai keterangan oleh detikJatim pada Jumat (13/12).
Baca Juga : Diduga Tersinggung Isi Bensin Rp25 Ribu, Sopir Mobil Ini Tonjok Pegawai SPBU di Rest Area Semarang
Kasus ini juga mendapat perhatian dari Ketua RT 4 RW 2 Desa Terung Wetan, Baktiar, yang mengonfirmasi bahwa cairan yang dijual oleh SPBU mini itu menyebabkan motor mogok.
Bahkan anaknya sendiri menjadi korban setelah motornya mogok hanya beberapa ratus meter dari lokasi SPBU mini tersebut.
“Anak saya akan berangkat kerja juga menjadi korban, jarak 200 meter dari SPBU mini itu langsung mogok,” ujarnya.
Pemilik SPBU mini, Andik (33), yang mengaku menyewa lahan milik BUMDes, mengatakan bahwa ia membeli 30 liter cairan tersebut seharga Rp 300 ribu dari seseorang yang identitasnya tidak diketahuinya.
Andik pun mengungkapkan siap bertanggung jawab atas kerusakan yang ditimbulkan pada sepeda motor akibat bahan bakar palsu tersebut.
“Ada dua sepeda motor yang sudah saya berikan ongkos biaya servis kerusakan akibat diisi dengan BBM tidak asli,” tambahnya.
Kanit Reskrim Polsek Krian, AKP Aman Prasetyo, menyampaikan bahwa pihak kepolisian telah melakukan penyitaan terhadap barang bukti berupa pompa SPBU mini dan cairan yang diduga palsu untuk diselidiki lebih lanjut. Menurutnya, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan dan pendalaman.
“Saat ini kami telah melakukan penyelidikan, dan pendalaman terkait SPBU mini yang viral di media sosial tersebut,” jelas Aman di Mapolsek Krian.
Baca Juga : Pelanggaran Berat, SPBU di Sleman Disegel Usai Rugikan Konsumen Mencapai Rp1,4 Miliar