10 Sisi Gelap Penguin, Lakukan 'Prostitusi' demi Bangun Sarang yang Kokoh
Sisi gelap penguin berikut bakal mengubah cara pandangmu pada hewan mungil nan lucu ini.

BaperaNews - Di balik tingkah lucunya, kehidupan penguin di Antartika menyimpan kisah kelam yang tak banyak diketahui orang.
Di lingkungan yang keras dan penuh tantangan, penguin harus menghadapi berbagai cobaan yang membuat hidup mereka semakin sulit.
Dikenal sebagai hewan yang monogami, penguin ternyata menjalani siklus hidup yang brutal dan penuh risiko.
Lantas, apa saja sisi gelap Penguin? Simak ulasannya berikut ini.
Baca Juga: 11 Sisi Gelap Swiss, Negara Maju yang Masih Langgengkan Rasisme?
1. Penguin Betina Mencuri Anak Penguin Lain
Salah satu fakta mengejutkan dalam kehidupan penguin adalah perilaku beberapa penguin betina yang mencuri anak dari penguin lain.
Ketika naluri keibuan muncul namun tidak memiliki anak sendiri, penguin betina sering kali mengambil anak penguin lain untuk memenuhi instingnya.
Namun, anak yang dicuri sering kali ditelantarkan, tidak dirawat dengan baik, hingga akhirnya mati.
Menurut National Geographic, saat bertelur, penguin betina menghasilkan hormon prolaktin yang memicu naluri keibuan.
Namun, ketika penguin betina gagal merawat anak tersebut, minatnya hilang, dan ia meninggalkannya.
Fakta ini menunjukkan sisi lain dari perjuangan penguin betina dalam memenuhi kebutuhan biologisnya di lingkungan yang keras.
2. Sisi Gelap Musim Kawin Penguin
Di musim kawin, penguin sering menunjukkan perilaku yang mengejutkan. George Murray Levick, seorang peneliti, mencatat perilaku penguin Adélie di Antartika pada tahun 1911.
Ia mengamati penguin jantan yang berusaha kawin dengan penguin jantan lain atau bahkan penguin yang telah mati.
Temuan ini sempat dirahasiakan dan ditulis dalam bahasa Yunani karena dianggap kontroversial pada zamannya.
Perilaku kawin penguin yang ekstrem ini jarang terdokumentasikan dan mencerminkan dorongan biologis yang kuat.
Meski tampak lucu dari luar, kehidupan penguin di musim kawin menyimpan sisi kelam yang belum banyak diketahui.
3. Tragedi Perburuan Penguin Raja di Pulau Macquarie
Pulau Macquarie menyimpan kisah pilu tentang penguin raja yang diburu besar-besaran untuk minyak pada tahun 1919.
Di bawah pimpinan industrialis Joseph Hatch, sekitar tiga juta penguin diburu dan direbus untuk diambil minyaknya.
Akibatnya, populasi penguin raja di pulau ini menurun drastis, bahkan hampir menuju kepunahan.
Perburuan besar-besaran ini memicu protes internasional hingga pabrik akhirnya ditutup, menyisakan sekitar 4.000 penguin raja yang selamat.
Tragedi ini menjadi pengingat dampak eksploitasi manusia terhadap satwa liar, termasuk ancaman kepunahan penguin akibat kerakusan manusia.
Baca Juga: 11 Fakta Dark Web, Sisi Gelap Internet yang Jarang Diketahui Orang
4. Merupakan Hewan Monogami
Penguin dikenal sebagai hewan monogami yang setia pada satu pasangan.
Namun, di lingkungan liar, menjadi monogami bukanlah hal yang mudah.
Setiap musim kawin, penguin kembali ke sarang untuk bertemu pasangan.
Namun, sering kali mereka mendapati pasangannya telah mati akibat kondisi alam yang keras.
Hilangnya pasangan memengaruhi kemampuan penguin mencari pasangan baru.
Misalnya, hampir semua penguin jantan gentoo mendapatkan pasangan baru setelah kehilangan pasangan, namun hanya 64 persen penguin betina yang berhasil melakukannya.
5. Sulitnya Bertahan Hidup di Cuaca Ekstrem
Hidup di Antartika memaksa penguin menghadapi musim dingin ekstrem.
Untuk bertahan, penguin kaisar berkerumun dan saling merapatkan tubuh untuk menjaga suhu tetap hangat.
Metode ini membantu mereka bertahan hidup, namun menimbulkan tantangan di mana mereka harus bergantian berada di luar dan dalam kelompok untuk menghindari panas berlebih.
Baca Juga: 10 Sisi Gelap Esport, Fakta Kelam di Balik Ketenarannya
Penguin bergerak dalam pola berputar, memastikan semua anggota koloni mendapat kehangatan yang cukup.
Namun, metode ini menuntut mereka terus beradaptasi dengan keadaan ekstrem yang kerap mengancam nyawa.
6. Populasinya Makin Terancam usai Pemanasan Global
Meski Antartika dikenal dingin, musim panas dengan suhu hingga 17 derajat Celsius bisa menjadi ancaman bagi penguin yang terbiasa dengan suhu rendah.
Bagi penguin kaisar dan penguin raja yang berbulu tebal, suhu yang lebih hangat justru meningkatkan risiko kepanasan.
Untuk menyejukkan tubuh, penguin akan menyelam ke dalam air.
Namun, kenaikan suhu global membuat hari-hari panas semakin sering di Antartika.
Oleh sebab itu, perubahan iklim menambah tekanan dalam kehidupan penguin, menjadikan mereka semakin terancam kepunahan.
7. Baunya Sangat Menyengat
Meski terlihat lucu, namun penguin ternyata memiliki aroma tubuh yang menyengat. Bau yang dikeluarkan penguin bahkan lebih kuat dari bau kambing.
Kendati demikian, penguin bisa membedakan bau anggota keluarganya untuk mencegah terjadinya perkawinan sedarah.
Bau khas penguin ini berasal dari kelenjar preen yang menghasilkan minyak untuk melapisi bulu mereka agar tetap tahan air.
8. Penguin Betina Lakukan 'Prostitusi' demi Membangun Sarang
Membangun sarang di Antartika menjadi tantangan besar bagi penguin Adélie, yang menggunakan batu kecil untuk membangun sarang mereka.
Persaingan untuk mendapatkan batu terbaik sering kali melibatkan perkelahian antar penguin jantan.
Baca Juga: 9 Sisi Gelap Penangkaran Paus Orca, Fakta Kelam di Balik Gemerlap Hiburan Manusia
Menariknya, penguin betina kadang melakukan hubungan seksual dengan penguin jantan lain untuk mendapatkan batu tambahan.
Ini menunjukkan bahwa penguin akan melakukan apa saja demi sarang terbaik untuk melindungi keturunannya.
9. Harapan Hidup Panjang yang Rendah
Kehidupan penguin di alam liar penuh risiko dengan tingkat kematian yang tinggi.
Misalnya, penguin Afrika memakan sekitar 40 persen telurnya sendiri, sementara hampir 50 persen anak penguin raja mati akibat kelaparan.
Sementara itu, penguin kaisar mencatat tingkat kematian hingga 90 persen bagi anak-anak mereka dalam dua tahun pertama.
Dibandingkan hewan laut lainnya, tingkat kematian penguin sangat tinggi, menunjukkan kerasnya tantangan yang mereka hadapi sejak lahir.
Kondisi cuaca ekstrem, kelangkaan makanan, dan ancaman predator membuat penguin harus terus berjuang dalam siklus hidup-mati.
10. Terancam Punah akibat Pemanasan Global
Perubahan iklim menjadi ancaman terbesar bagi penguin, terutama bagi penguin Adélie dan penguin kaisar di Antartika.
Suhu bumi yang meningkat membuat lapisan es mencair, mengurangi habitat alami mereka.
Menurut laporan Woods Hole Oceanographic Institute (WHOI), pada tahun 2100 populasi penguin kaisar diprediksi menurun hingga 40 persen, bahkan hingga 99 persen jika pemanasan global terus berlanjut.
Penurunan habitat ini memengaruhi populasi, pola migrasi, sumber makanan, dan siklus hidup penguin secara keseluruhan.
Jika suhu global tidak stabil, habitat penguin di Antartika bisa hilang, membuat mereka semakin dekat dengan ambang kepunahan.
Baca Juga: 10 Sisi Gelap SpongeBob: Teori Konspirasi yang bakal Bikin Kamu Tercengang
Penguin mungkin terlihat lucu, tetapi di baliknya tersimpan sisi gelap yang jarang diketahui.
Alam liar yang kejam menuntut mereka beradaptasi dan menemukan cara bertahan hidup dalam situasi yang kerap mengancam nyawa.
Ketangguhan penguin menjadi bukti bahwa meskipun kecil, mereka adalah makhluk yang kuat dan berani.
Melalui cobaan yang mereka hadapi di Antartika, penguin terus bertahan, mengajarkan kita bahwa di balik penampilan yang lucu, ada kisah perjuangan hidup yang luar biasa.