Apakah Berkata Kasar Membatalkan Wudu? Hati-Hati Salah Paham!
Para ulama tidak ada yang mengatakan jika wudu menjadi batal sebab berkata kasar atau pun berbohong.

BaperaNews - Dalam Islam, wudu adalah cara menjaga kesucian diri dan juga syarat untuk melaksanakan beberapa ibadah seperti salat.
Oleh sebab itu, penting untuk memahami apa-apa saja yang bisa membatalkan wudu.
Umumnya, wudu batal jika terjadi hadas kecil atau besar, seperti buang air, tidur terlelap, atau keluar mani.
Namun, bagaimana dengan berkata kasar? Apakah itu termasuk hal yang membatalkan wudu? Jawabannya, tidak.
Baca Juga: Apakah Ngupil Membatalkan Wudu? Ini Penjelasannya
Para ulama tidak ada yang mengatakan jika wudu menjadi batal sebab berkata kasar atau pun berbohong.
Namun, bukan berarti ini menjadi pembenaran bagi kita untuk berbicara kotor dan menyakiti hati orang lain.
Al-Syairazi dalam kitab Al-Muhazzab fi Fiqh Al-Imam Al-Syafi’i mengatakan bahwa sunnah bagi orang yang tertawa dan berkata kotor untuk berwudu.
Al-Syairazi mengutip beberapa pernyataan dari para sahabat terkait hal ini. Misalnya, beliau mengitup pendapat Abdullah bin Mas’ud yang jalur riwayatnya bisa ditelusuri di kitab Al-Muj’am Al-Kabir karya Al-Thabarani yang berbunyi:
لأن أتوضأ من الكلمة الخبيثة أحب إلي من أن أتوضأ من الطعام الطيب
Artinya: Sesungguhnya aku berwudhu karena mengeluarkan perkataan yang buruk lebih aku cintai daripada karena memakan makanan yang baik/halal.”
Ibn Abbas juga pernah menjelaskan bahwa apa yang menjadi hadats itu ada dua jenis, yaitu hadats yang muncul dari lisan dan hadats yang muncul dari kemaluan.
“Hadas ada dua macam, pertama hadas yang muncul dari lisan, kedua hadas yang muncul dari kemaluan. Dan yang terberat adalah hadas yang muncul dari lisan,”.
Aisyah Ra. juga pernah mengungkapkan hal ini,
يتوضأ أحدكم من الطعام الطيب ولا يتوضأ من الكلمة العوراء
Artinya: Kalian berwudhu karena memakan makanan yang halal, tapi kalian (malah) tidak berwudhu dari berkata kasar.
Dari pernyataan ini, jelas bahwa menjaga lisan sama pentingnya dengan menjaga kebersihan fisik.
Islam tidak hanya menekankan kesucian tubuh melalui wudu, tetapi juga kesucian hati dan pikiran.
Perkataan yang buruk bisa membawa dampak negatif, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Oleh karena itu, seorang Muslim dianjurkan untuk berbicara dengan santun dan penuh hikmah dalam setiap situasi.
Baca Juga: Wanita Adalah Tiang Negara, Benarkah Ada Hadisnya?
Kesimpulan
Berkata kasar tidak membatalkan wudu karena tidak termasuk dalam hal-hal yang menyebabkan hadas kecil maupun besar.
Namun, Islam tetap mengajarkan pentingnya menjaga lisan. Meskipun berkata kasar tidak membatalkan wudu, perkataan kasar bisa membawa dampak buruk bagi diri sendiri dan orang lain.
Oleh karena itu, seorang Muslim dianjurkan untuk selalu berbicara dengan baik, agar tidak hanya menjaga kesucian tubuh, tetapi juga kebersihan hati, pikiran, dan lisan.
Referensi:
- Bincang Syariah. Ini Dalil Batalnya Wudhu Penyebar Hoax. Tautan: https://bincangsyariah.com/hukum-islam/ubudiyah/dalil-batalnya-wudhu-penyebar-hoax/