Apakah Ngupil Membatalkan Wudu? Ini Penjelasannya
Apakah mengupil dapat membuat wudu batal? Simak ulasannya berikut ini.

BaperaNews - Wudu adalah salah satu syarat sah dalam ibadah seperti salat. Oleh karena itu, menjaga kesucian wudu menjadi sangat penting.
Dalam Islam, ada beberapa hal yang dapat membatalkan wudu, seperti keluarnya sesuatu dari qubul atau dubur, menyentuh lawan jenis tanpa penghalang, serta hilangnya kesadaran.
Namun, bagaimana dengan ngupil? Banyak orang bertanya-tanya apakah aktivitas ini bisa membatalkan wudu?
Baca Juga: Wanita Adalah Tiang Negara, Benarkah Ada Hadisnya?
Apakah Ngupil Membatalkan wudu?
Ngupil tidak membatalkan wudu. Hal ini karena wudu hanya batal jika sesuatu yang najis atau kotor keluar dari qubul atau dubur, sedangkan upil berasal dari hidung.
Para ulama juga sepakat bahwa kotoran yang keluar dari selain dua tempat tersebut, seperti telinga atau hidung, tidak membatalkan wudu dan tetap dihukumi suci.
Dalam kitab Hasyiyah Al-Bajuri, dijelaskan bahwa hanya benda cair yang keluar dari dua jalan (qubul dan dubur) yang dihukumi najis.
Sementara itu, segala sesuatu yang keluar dari lubang tubuh lain, seperti hidung, telinga, dan mulut, tetap dianggap suci, kecuali muntah yang telah mencapai perut.
وَكُلُّ مَائِعٍ خَرَجَ مِنَ السَّبِيلَيْنِ نَجِسٌ قَوْلُهُ (خَرَجَ مِنَ السَّبِيلَيْنِ) أَيْ مِنْ أَحَدِ السَّبِيلَيْنِ الْقُبُلِ وَالدُّبُرِ. – إِلَى أَنْ قَالَ – وَخَرَجَ بِقَوْلِهِ مِنَ السَّبِيلَيْنِ الْخَارِجُ مِنْ بَقِيَّةِ الْمَنَافِذِ فَهُوَ طَاهِرٌ إِلَّا الْقَيْءُ الْخَارِجُ مِنَ الْفَمِ بَعْدَ وُصُولِهِ إِلَى الْمَعِدَةِ وَإِنْ لَمْ يَتَغَيَّرْ
Artinya: Segala benda cair yang keluar dari dua jalan adalah najis. Maksud dari cairan yang keluar dari dua jalan adalah keluar dari salah satu dari dua jalan, yaitu qubul dan dubur. Dikecualikan dari hal tersebut adalah sesuatu yang keluar dari lubang tubuh lainnya (telinga, hidung, mulut), maka dihukumi suci, kecuali muntahan yang keluar dari mulut setelah mencapai perut, meskipun tidak berubah warna." demikian bunyi penjelasan dalam kitab Hasyiatul Baijuri.
Berdasarkan dalil ini, jelas bahwa upil tidak termasuk dalam kategori najis dan tidak berpengaruh terhadap sahnya wudu. Oleh karena itu, jika seseorang ngupil setelah berwudu, ia tidak perlu mengulang wudunya atau mencuci tangannya sebelum shalat.
Baca Juga: Bolehkah Masuk Masjid Tanpa Wudu? Cek Faktanya
Hal yang Membatalkan Wudu
Dalam kitab Matn Abi Syuja’, disebutkan bahwa ada enam hal yang membatalkan wudu, yaitu:.
وَالَّذِي يُنْقِضُ الْوُضُوءَ سِتَّةُ أَشْيَاءَ: مَا خَرَجَ مِنَ السَّبِيلَيْنِ، وَالنَّوْمُ عَلَى غَيْرِ هَيْئَةِ الْمُتَمَكِّنِ، وَزَوَالُ الْعَقْلِ بِسُكْرٍ أَوْ مَرَضٍ، وَلَمْسُ الرَّجُلِ الْمَرْأَةَ الْأَجْنَبِيَّةَ مِنْ غَيْرِ حَائِلٍ، وَمَسُّ فَرْجِ الْآدَمِيِّ بِبَاطِنِ الْكَفِّ، وَمَسُّ حَلَقَةِ دُبُرِهِ عَلَى الْجَدِيدِ
Artinya: Dan hal yang membatalkan wudu ada enam: sesuatu yang keluar dari dua jalan (qubul dan dubur), tidur selain tidur yang menekan pantat ke tanah, hilangnya akal karena mabuk atau sakit, menyentuh perempuan ajnabi tanpa penghalang, menyentuh kemaluan manusia dengan telapak tangan, dan menyentuh dubur manusia menurut qaul jadid.
Dari penjelasan ini, ngupil tidak termasuk dalam hal yang membatalkan wudu. Namun, jika saat ngupil keluar darah dalam jumlah yang dianggap najis, maka seseorang harus membersihkan diri dan mengulang wudunya sebelum melaksanakan ibadah.
Kesimpulan
Ngupil tidak membatalkan wudu karena tidak termasuk dalam hal-hal yang bisa membatalkannya menurut hukum fiqih.
Upil juga dianggap suci, sehingga seseorang yang ngupil setelah berwudu tidak perlu mengulang wudunya.
Namun, jika saat ngupil keluar darah dalam jumlah banyak atau ada sesuatu yang najis, maka wudu menjadi batal dan harus diulang.
Referensi:
- Bincang Syariah. Apakah Mengupil Membatalkan Wudhu? Tautan: https://bincangsyariah.com/hukum-islam/ubudiyah/apakah-mengupil-membatalkan-wudhu/