Siap Melawan Rusia, Finlandia: Militer Kami Sudah Dirancang Untuk Perang
Finlandia mengaku sudah siap jika suatu saat berperang dengan Rusia dan juga sudah menyiapkan militer yang sudah dirancang untuk berperang.
BaperaNews - Finlandia menyebut sudah siap perang dengan Rusia jika mereka diserang sewaktu-waktu. Finlandia mengklaim militer mereka telah dirancang untuk perang dan bertempur dalam skala yang besar. Kepala Angkatan Bersenjata Finlandia, Timo Kivinen mengatakan negaranya saat ini terus mengembangkan kesiapan militer tinggi setelah adanya perang Dunia II lalu.
“Kami secara sistematis sudah mengembangkan pertahanan militer kami dan dirancang sesuai dengan jenis perang saat ini di Ukraina, dengan pemakaian senjata, pasukan bersenjata, dan pasukan udara besar-besaran” ujarnya. “Ukraina sulit dikalahkan oleh Rusia, begitu juga Finlandia” imbuhnya.
Kivinen juga menyampaikan negaranya telah membangun persenjataan substansial, namun motivasi warga Finlandia dibutuhkan untuk berperang dan ini jadi salah satu faktor penting selain militer. “Garis pertahanan paling penting yang harus tertanam di benak orang-orang seperti yang dibuktikan dalam perang di Ukraina saat ini, tanggung jawab pertama pertahanan Finlandia akan tetap dipikul warga Finlandia” tegasnya.
Pada 18 Mei lalu, 82% warga Finlandia mengaku siap berpartisipasi dalam pertahanan nasional jika Finlandia perang. Finlandia sendiri punya kekuatan pasukan hingga 280.000 orang dan memiliki 870.000 tentara cadangan.
Baca Juga : Putin Perdana Hadir Di Forum BRICS Usai Invasi Ke Ukraina
Tidak hanya itu, Finlandia juga memberlakukan wajib militer bagi warga prianya, membangun artileri terkuat di Eropa, sedang memesan 4 kapal perang, 64 jet tempur, dan 2.000 drone ke Amerika Serikat, serta sudah memiliki stok rudal jelajah yang mampu menempuh jarak 370 km. Finlandia menyiapkan 2% dari anggaran mereka untuk pertahanan Negara, lebih tinggi dari Negara anggota NATO lainnya.
Dari sejarah, Finlandia memang sempat perang melawan Uni Soviet pada tahun 1940 lalu selama dua kali, 100 ribu warga Finlandia kala itu tewas karena perang, dan wilayah mereka hilang 10%. Hal itu membuat Finlandia memutuskan untuk jadi Negara netral, namun adanya operasi militer khusus Rusia ke Ukraina membuat Finlandia berubah pikiran dan bergabung ke NATO.
Hal ini untuk membuat Negara mereka lebih aman dan mencari dukungan dari Negara lain anggota NATO. Bergabungnya Finlandia ke NATO mendapat peringatan dari Rusia hingga membuat hubungan kedua Negara memburuk, namun Finlandia tidak takut dan menyatakan siap melawan Rusia.