Seorang Guru di Maluku Dibully Siswa, Hingga Kunci Motornya Diambil

Seorang guru di Maluku dibully oleh para siswanya hingga kunci motornya diambil. Simak selengkapnya!

Seorang Guru di Maluku Dibully Siswa, Hingga Kunci Motornya Diambil
Seorang Guru di Maluku Dibully Siswa, Hingga Kunci Motornya Diambil. Gambar: tribunnews.com

BaperaNews - Seorang guru bernama Maryam Latarissa menjadi korban bullying atau perundungan yang dilakukan oleh para siswa saat dirinya berada di parkiran sekolah di Maluku Tengah.

Maryam Latarissa adalah seorang guru yang menjabat sebagai Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 15 Maluku Tengah, diketahui ia disoraki oleh para siswa hingga kunci sepeda motornya diambil.

Meskipun di bully oleh siswanya sendiri, guru dibully siswa itu mengaku bahwa dirinya sudah memaafkan tindakan yang diperbuat oleh murid-muridnya itu.

Hal tersebut diungkapkan oleh dirinya pada saat acara konferensi pers di aula SMA Negeri 15 Maluku Tengah, Pada Rabu (16/8).

“Sebelum acara konferensi pers ini, saya sudah lebih dahulu memaafkan mereka karena mereka adalah murid-murid saya,” ujarnya dalam konferensi pers.

Guru Maluku dibully itu menganggap bahwa kejadian tersebut merupakan salah satu ujian dunia pendidikan dan ia berharap agar hal seperti ini tidak terulang lagi.

Baca Juga : Geger! Polisi Diduga Melecehkan Tahanan Perempuan di Sulsel

“Kejadian tersebut adalah sebuah cobaan karena kita sebagai umat yang beragama,” kata Maryam.

Ia menjelaskan bahwa sebagai seorang guru kita harus mengetahui bahwa ada hal-hal yang tidak bisa kita dukung, Maryam adalah oknum yang meminta agar anak muridnya melakukan perundungan terhadap dirinya.

Ia berpendapat bahwa para siswa tidak akan mungkin berani untuk melakukan perundungan terhadap guru jika tidak ada yang memprovokasi.

“Saya sangat tahu, pasti anak-anak saya tidak mungkin berani membully gurunya, kecuali ada aktor dibelakang layar yang berusaha merusak nama saya, terutama khusus untuk SMA 15 Maluku Tengah ini,” lanjut Maryam.

Penyebab Aksi Pembullyan Guru

Diketahui para siswa melakukan aksi pembullyan di Maluku terhadap guru, diduga karena kecewa terhadap keputusan yang telah diambil oleh pihak sekolah.

Seorang siswa bernama Taslim Juliansyah, berkata bahwa pihak sekolah memutuskan untuk memilih langsung ketua OSIS tanpa adanya permusyawaratan yang melibatkan Majelis Perwakilan Kelas.

Lalu, jabatan Ketua Gudep Pramuka juga dipertanyakan, karena ketua yang saat ini masih satu tahun lagi menjabat sebagai Ketua Gudep Pramuka.

“Ini adalah keputusan yang melanggar aturan, seharusnya keputusan tersebut harus dengan Musyawarah Gugus Depan,” lanjut Taslim Juliansyah.

Baca Juga : Peserta Jalan Sehat Protes Gegara Hadiah Umrah Diganti TV