Remaja Tewas di Sungai dengan Tangan Terikat di Indramayu
Kisah tragis pembunuhan seorang remaja oleh ibu kandungnya sendiri terkuak di Sungai Bugis, Indramayu, Jawa Barat.
BaperaNews - Heboh penemuan mayat remaja tewas di sungai Bugis, Desa Sukatani, Kecamatan Anjatan, Indramayu, Jawa Barat dalam kondisi tangan terikat dan terdapat luka mirip bekas bacokan di bagian belakang kepala.
Belakangan, diketahui bahwa korban bernama Muhammad Rauf, yang berusia 13 tahun, adalah anak yang dibunuh oleh ibu kandungnya sendiri.
Penemuan mayat remaja yang tewas di sungai mengonfirmasi bahwa korban adalah anak yang menjadi korban pembunuhan oleh ibu kandungnya.
Polres Indramayu telah tiba di rumah kakek korban, yang juga menjadi lokasi pembunuhan, di Dusun Parigi 2, Desa Parigimulya, Kecamatan Cipunagara, Subang. Rumah tersebut dipasang garis polisi dan dijaga aparat. Korban tewas secara tragis usai kedua orang tuanya bercerai. Korban juga telah putus sekolah.
Rauf dibunuh oleh ibu kandungnya N (40) di rumah kemudian jenazahnya dibuang di sungai. N membunuh korban karena emosi karena korban menginginkan ponsel dan beberapa kali mengambil ponsel pelaku namun tidak dikembalikan lagi. N mengaku membunuh anaknya di rumah orang tuanya atau kakek korban.
“Saya sumpal mulut Rauf dengan boneka kecil kemudian tangannya saya ikat, kepalanya saya benturkan ke kusen dan dinding juga saya pukul kepalanya pakai tongkat kayu, pipa paralon, dan sebilah bambu pagar” pengakuan N.
Baca Juga : Usai Dicekoki Miras, Remaja Di Bogor Diperkosa 5 Temannya
“Polisi dari Polres Indramayu telah datang ke rumah keluarga Rauf dan mengamankan ibu, paman, serta kakek korban. Setelah korban disiksa korban diseret ke belakang rumah menyusuri kebun kemudian dibuang ke sungai naik motor” terang Bhabinkamtibmas setempat Aipda Ridwan usai jenazah korban dimakamkan pada hari Kamis (5/10).
Kondisi korban ketika dibuang ke sungai masih hidup. Pada olah TKP oleh Polres Indramayu, Inafis Polda Jabar menemukan sejumlah bercak darah di berbagai titik seperti ruang tamu, tongkat kayu, pipa paralon, kusen, sebilah kayu patah menjadi 2 karena dipukulkan ke korban, genting, batu bata, hingga halaman belakang rumah dan kebun semuanya ada 37 titik.
Dirno, ayah Rauf tidak menyangka anaknya ialah korban penemuan mayat remaja tewas di sungai yang kondisinya mengenaskan. Dirno dan istrinya telah bercerai, setelahnya Rauf tinggal bersama keluarga ibunya. Dirno sudah setahun lebih tidak bertemu Rauf.
“Saya sudah setahun lebih tidak ketemu dan tidak komunikasi sama Rauf karena dia tinggal di rumah ibunya setelah saya cerai dengan mantan istri saya. Saya ikhlas tapi saya minta Polres Indramayu usut tuntas sebab kematian anak saya” kata Dirno.
Baca Juga : Pria di Situbondo Tewas Masuk Jurang Tambang Galian C