Profil Agus Gumiwang, Plt Ketua Umum Partai Golkar Pengganti Airlangga Hartarto

Profil Agus Gumiwang Kartasasmita yang resmi diangkat sebagai Plt Ketua Umum Partai Golkar, menggantikan Airlangga Hartarto.

Profil Agus Gumiwang, Plt Ketua Umum Partai Golkar Pengganti Airlangga Hartarto
Profil Agus Gumiwang, Plt Ketua Umum Partai Golkar Pengganti Airlangga Hartarto. Gambar : Dok.Monitor

BaperaNews - Agus Gumiwang Kartasasmita, atau yang lebih akrab disapa dengan sebutan AGK, baru saja diangkat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golkar. Pengangkatannya dilakukan sebagai langkah transisi kepemimpinan, menggantikan posisi yang sebelumnya dipegang oleh Airlangga Hartarto.

Dalam dunia politik Indonesia, nama Agus Gumiwang sudah tidak asing lagi. Selain dikenal sebagai kader senior Partai Golkar, ia juga memiliki pengalaman panjang di pemerintahan.

Profil Agus Gumiwang Kartasasmita

Agus Gumiwang Kartasasmita lahir pada 3 Januari 1969, sebagai anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Ginandjar Kartasasmita dan Yultin Harlotina. Kehidupan pribadi Agus cukup menarik, terutama karena ia berasal dari keluarga yang juga terjun di dunia politik.

Pada April 1998, Agus menikah dengan Loemongga, dan dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai tiga orang putra: Gania, Gasia, dan Ghibran Kartasasmita.

Perjalanan Karier Politik

Perjalanan karier politik Agus Gumiwang dimulai sejak ia bergabung dengan GEMA, sebuah organisasi kepemudaan di bawah naungan Partai Golkar, pada periode 2004 hingga 2009.

Baca Juga: Airlangga Hartarto: Untuk Menjaga Keutuhan Partai Golkar, Saya Mundur dari Ketum Golkar

Selama periode ini, Agus memegang peran penting sebagai salah satu ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar. Sebelumnya, antara tahun 1997 dan 1999, ia telah menunjukkan kemampuannya sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), mewakili Gapensi.

Pada pemilihan umum 2009, Agus Gumiwang berhasil terpilih sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk wilayah pemilihan Jawa Barat II. Di DPR, ia aktif berkontribusi dalam pembuatan dan pengawasan kebijakan nasional.

Tidak hanya itu, perannya di pemerintahan semakin diperkuat ketika ia dipercaya untuk menjabat sebagai Menteri Sosial pada 28 Agustus 2018, menggantikan Idrus Marham. Pada posisi ini, Agus fokus pada berbagai program sosial dan bantuan untuk masyarakat hingga masa jabatannya berakhir pada 20 Oktober 2019.

Namun, perjalanan karier Agus Gumiwang tidak berhenti di situ. Sejak 2019 hingga 2024, ia kembali dipercaya oleh Presiden untuk menjabat sebagai Menteri Perindustrian dalam Kabinet Indonesia Maju.

Posisi ini menempatkan Agus dalam peran strategis untuk mengawasi dan mengembangkan sektor industri di Indonesia, yang merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi nasional.

Peran sebagai Plt Ketua Umum Partai Golkar

Pengangkatan Agus Gumiwang sebagai Plt Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar adalah hasil dari musyawarah dan mufakat di internal partai. Agus diamanatkan untuk memimpin Golkar hingga pelaksanaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang akan datang.

Dalam penjelasannya, Agus menegaskan komitmennya untuk memastikan transisi kepemimpinan berjalan dengan lancar dan partai tetap solid menghadapi berbagai agenda mendatang.

Agus menyatakan bahwa tugas utamanya sebagai Plt Ketum Partai Golkar adalah untuk mengantarkan partai menuju Rapimnas dan Munas ke-11.

“Bahwa dalam rapat pleno yang baru saja selesai secara musyawarah dan mufakat, saya diberikan amanah untuk memimpin Partai Golkar sebagai Plt Ketua Umum Partai Golkar dan tugas utama saya sebagai Plt Ketua Umum Golkar adalah mengantarkan Golkar menuju Rapimnas dan Munas ke-11," ujar Agus Gumiwang di DPP Golkar, Jakarta, Selasa (13/8).

Sebagai Plt Ketua Umum, Agus juga harus memastikan bahwa setiap elemen Partai Golkar bekerja dengan sinergi dan sesuai dengan visi serta misi yang ada.

Tugasnya mencakup pengambilan keputusan strategis, pemantauan kegiatan rutin, serta koordinasi dengan pengurus partai lainnya. Agus juga bertanggung jawab untuk memelihara hubungan yang baik dengan anggota partai, masyarakat umum, serta partai-partai lainnya, terutama menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan datang.

Baca Juga: Bebaskan Ribuan Kontainer yang Tertahan, Airlangga Minta Cs Bea Cukai Kerja 24 Jam