Pria Bunuh Pria di Ancol Usai Dilecehkan Secara Seksual
Seorang pria paruh paya dibunuh oleh seorang pria di Ancol yang diduga kesal karena telah dilecehkan dengan korban secara seksual.
BaperaNews - Seorang pria paruh baya ditemukan meninggal dunia di kamar rumah kontrakannya di Kampung Muka Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.
Korban ialah WO (51), meninggal dunia secara tidak wajar, jenazahnya tertimbun tumpukan baju dalam posisi tengkurap. Ketika jenazah ditemukan, pintu rumah terkunci dari luar.
Adapun temuan jenazah korban kasus pembunuhan pria di Ancol dimulai ketika warga sekitar mencium bau tidak sedap di TKP. Pemilik kontrakan berusaha membuka pintu namun gagal karena dikunci.
Warga kemudian lapor polisi untuk mengusut kasus pembunuhan pria di Ancol ini. Pintu kontrakan dibuka secara paksa untuk mengetahui peristiwa yang terjadi.
Setelah dilakukan penyelidikan pria bunuh pria di Ancol, dipastikan WO ialah korban pembunuhan.
“Iya, setelah dibunuh mayatnya ditutupi pakaian” kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho pada Senin (10/7).
WO diduga telah dibunuh pada 3 Juli 2023 dan baru ditemukan pada 5 Juli 2023.
“Ada 2 orang saksi mencium bau busuk dan sudah lapor pada RT serta RW untuk kemudian lapor ke Polsek Pademangan” lanjutnya.
Polisi kemudian mencari jejak pelaku kasus pembunuhan pria di Ancol. Pelaku diketahui berinisial MA (20). MA pria bunuh pria di Ancol telah ditangkap di Wonosobo, Jawa Tengah pada Sabtu (8/7).
Baca Juga : Diserang Geng Motor, 3 Remaja Lampung Luka-Luka
Pelaku membunuh korban karena merasa sakit hati. Pelaku sempat tinggal bersama di satu kontrakan bersama korban selama berbulan-bulan lamanya.
“Pembunuhan dilakukan MA pria bunuh pria di Ancol, laki-laki, umur 20 tahun” terangnya.
Selama tinggal bersama itulah, pelaku sering mendapat tindak pelecehan seksual dari korban. Korban ternyata seorang gay atau penyuka sesama jenis.
Pelaku masih menjalani pemeriksaan untuk mengetahui kronologi kejadian dan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Belum diketahui pelaku melakukan tindak pembunuhan secara spontan atau telah direncanakan.
“Motif pelaku adalah balas dendam karena sakit hati dengan korban atas tindakan pelecehan seksual. Pelaku telah dilecehkan secara seksual selama setahun selama tinggal dengan korban” pungkas Titus.
Belum dijelaskan oleh Titus apa hubungan pelaku dan korban, sekedar kenalan atau saudara sebab korban sudah setahun tinggal bersama pelaku. Pelaku menumpang di kontrakan korban selama tinggal di Jakarta.
Selama itulah pelaku merasa tertekan karena selalu mendapat tindak pelecehan, namun pelaku tidak punya pilihan karena tidak punya tempat tinggal lain di Jakarta. Akhirnya pelaku meluapkan sakit hati dan dendamnya dengan membunuh korban pelecehan seksual.
Baca Juga : Oknum Anggota TNI di Duga Perkosa Mahasiswi di Sultra