Presiden Rusia Telepon Presiden Palestina Bahas Ukraina Hingga Kelakuan Israel
Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, membahas adanya peluang negosiasi damai di Ukraina sehubungan dengan tindakan Israel yang terus menyerang Palestina!
BaperaNews - Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, membahas adanya peluang negosiasi damai di Ukraina sehubungan dengan kelakuan Israel yang akhir-akhir ini terus menyerang Palestina. Pembahasan dilakukan melalui telepon pada hari Senin (18/4/22).
Rusia sebelumnya menyindir Israel yang ikut campur tentang operasi militer Rusia ke Ukraina dimana Israel sendiri juga sudah bertahun-tahun lamanya terus membuat ketegangan di Palestina. “Mereka juga membahas pembangunan pemukiman di Timur Tengah terkait ketegangan di tepi barat Yerusalem Timur” ujar pernyataan resmi dari Kremlin.
Sebelumnya pada hari Jumat 15 April 2022 polisi Israel kembali membuat kegaduhan dengan menyerang Masjid Al Aqsa pukul 06.20 waktu setempat, menurut warga Palestina, para tentara tersebut bahkan sudah ada di tempat sejak jam 04.00 pagi. Bentrok pun akhirnya tak terhindarkan, membuat setidaknya 150 orang terluka. Bentrok masih kembali terjadi pada hari Minggu 19 April 2022.
Namun di tengah aksi tersebut, Israel justru membahas operasi militer Rusia ke Ukraina dan menurut Rusia, Israel sengaja melakukannya untuk mengalihkan perhatian dunia atas kejahatan yang mereka lakukan kepada warga Palestina.
Baca Juga: Kerusuhan Swedia, Indonesia Kecam Aksi Bakar Al Qur’an Yang Picu Kerusuhan
Rusia sendiri kini mulai menggempur Ukraina Timur dari semua arah, perang disebut sudah masuk fase 2. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menyebut Rusia menyerang Ukraina Timur termasuk Donbas pada hari Senin 18 April 2022, Zelensky menyebut semua militer kini fokus ke serangan tersebut.
“Pasukan Rusia memulai pertempuran di Donbass, yang telah mereka siapkan sejak lama, tak peduli berapa banyak tentara Rusia yang mereka kirim, kami akan tetap membela diri kami” ujarnya.
Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Rusia menyebut Rusia berhasil mengenai ratusan target militer Ukraina, yakni berhasil menghancurkan 16 fasilitas militer di Mykolayiv, Donetsk, Kharkiv, Zaporizhzhia, dan Dnipropetrovsk. Moskow fokus pada serangan di Donbas. Donbas sendiri merupakan salah satu cara Rusia untuk bisa mengganggu Ukraina mengingat wilayah tersebut dikuasai kelompok pendukung Rusia yang ingin memerdekakan dan bergabung ke Negara Rusia.
Begitu juga dengan Luhansk, sebelumnya wilayah tersebut sudah menyatakan diri untuk ingin bergabung dengan Negara Rusia namun Ukraina belum melepaskan kedua wilayah yang ia anggap sebagai miliknya tersebut.
Baca Juga: Rusia Sindir Israel Soal Palestina Hingga Akses Mariupol Ditutup