Pimpinan Ponpes Buka Kelas Pengajian Seks Berujung Perkosa 41 Santriwati

Pemimpin di Pondok Pesantren Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat memperkosa 41 santriwati dengan dalih membuka kelas pengajian seks. Simak selengkapnya!

Pimpinan Ponpes Buka Kelas Pengajian Seks Berujung Perkosa 41 Santriwati
Pimpinan Ponpes Buka Kelas Pengajian Seks Berujung Perkosa 41 Santriwati. Gambar : Freepik

BaperaNewsSungguh bejat perbuatan HSN dan LMI, dua orang pemimpin di Pondok Pesantren Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. HSN dan LMI memperkosa 41 santriwati dengan dalih membuka kelas pengajian seks. Aksi mesum telah mereka lakukan sejak tahun 2012. Para korban yang diincar untuk diperkosa diajak untuk ikut kelas pengajian seks tersebut.

Kejadian pimpinan Ponpes perkosa 42 santriwati membuat geger warga Kecamatan Sikur yang berada di dekat lokasi Ponpes, Ketua Lembaga Studi Bantuan Hukum NTB Badaruddin mengungkap kelas pengajian seks sebenarnya sudah dibuka jauh-jauh hari sejak mereka lancarkan aksinya.

Pengajian Membahas Cara Hubungan Suami Istri

“Jadi korban itu sampai lupa pengajiannya tentang apa, pelaku sengaja membuka pengajian untuk berbuat seks pada para korban yang mereka ingin cabuli” tutur Bahar hari Senin (22/5).

Kelas pengajian dibuka pelaku HSN kepada santriwati yang tinggal di pondok, santriwati yang diincar untuk diperkosa awalnya diberi pengetahuan tentang hubungan intim suami istri.

“Dikelompokkan disitu, jadi ada rombongan ngaji di suatu ruangan, karena tidak semuanya diberi pengajian tentang hubungan suami istri, korban ini mengaku pernah ikut pengajian tersebut” imbuhnya.

Kelas pengajian kemudian mengajarkan para santriwati tentang cara berhubungan intim suami istri, mirisnya, para korban masih sangat muda berumur 15-16 tahun. 

Baca Juga : Oknum Brimob Perkosa Gadis 15 Tahun Bareng 10 Pria

Korban Merasa Dihipnotis

Para korban pemerkosaan mengaku rasanya seperti dihipnotis ketika pengajian, pasalnya, HSN mengusap dan menyentuh kepala korban di awal pengajian seks.

“Bahasanya itu bilang kamu dipanggil sama Abah minta berkah di rumah, jadi saat sampai di rumah itu di kamar tamu, para korban disentuh kepalanya dan tidak sadar, dalam kondisi tidak sadar itu korban diperkosa di kamar pelaku” terangnya.

HSN sengaja meminta pengurus Ponpes untuk memanggil korban ke rumahnya dengan dalih diajak pengajian.

“Jadi hampir semua korban mengalami proses pencabulan yang sama, bahkan ada yang sudah pernah digauli 3 kali lebih” pungkas Baharuddin.

Total 41 Korban

Sejauh ini data korban yang diketahui ada 41 santriwati rata-rata umur 15-16 tahun duduk di kelas 3 SMP/MTs. Semua korban dirayu ikut pengajian dan mendapat materi cara hubungan suami istri agar bisa memiliki wajah berseri dan berkah sehingga masuk surga.

Pelaku HSN dan LMI telah ditahan di Polres Lombok Timur. Modus pelaku masih didalami. Sebelum diperkosa, para korban dipanggil oleh 4 orang asisten pelaku yang merupakan para pengurus Ponpes.

“Korban juga diancam jika tak mau berhubungan badan keluarga korban akan celaka. Ada 4 asisten laki-laki semua, jadi para asisten itu yang mengarahkan para korban agar bisa disetubuhi kedua pelaku” sambung Kasi Humas Polres Lombok Timur Iptu Nicolas Osman.

Baca Juga : Sopir Odong-Odong di Jakbar Perkosa Remaja Hingga Hamil