Petugas SPBU di Surabaya Dikeroyok 7 Orang Usai Tegur Merokok
Dua petugas SPBU di Surabaya dikeroyok tujuh orang usai menegur pelanggan merokok. Rekaman CCTV viral, polisi selidiki kasus.

BaperaNews - Kejadian pengeroyokan menimpa dua petugas SPBU di Jalan Dinoyo, Surabaya, Minggu (26/1). Aziz Muktamarudin (25) dan rekannya, Reza, menjadi korban kekerasan setelah menegur seorang pelanggan yang merokok di dekat area pengisian bahan bakar.
Insiden ini kembali menyoroti bahaya merokok di SPBU dan risiko yang dihadapi petugas dalam menjalankan tugas mereka.
Insiden terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, ketika seorang pelanggan turun dari mobil minibus berwarna hitam di area SPBU dengan rokok menyala di mulutnya.
Saat itu, pengisian bahan bakar minyak (BBM) dari truk ke tangki sedang berlangsung. Menyadari potensi bahaya, Aziz segera menegur pelanggan tersebut dengan sopan untuk mematikan rokoknya.
Namun, teguran tersebut tidak diterima dengan baik. Pelanggan tersebut menolak permintaan Aziz dan menanggapinya dengan emosi.
“Saya bilang, ‘Pak, di SPBU dilarang merokok,’ tetapi dia tetap ngeyel. Dia bahkan membalas, ‘Memang kenapa?’,” ujar Aziz saat ditemui pada Senin (27/1).
Situasi memanas hingga pelanggan itu memukul Aziz. Saat Reza mencoba melerai, konflik semakin membesar.
Setelah pertikaian pertama, pelanggan tersebut meninggalkan SPBU sembari mengancam akan kembali. Sekitar pukul 17.00 WIB, pelanggan itu kembali bersama enam orang temannya. Mereka berjalan kaki dari arah selatan menuju SPBU dan langsung menyerang Reza yang sedang bertugas di Pom 3.
Aziz, yang menyaksikan kejadian itu melalui kamera CCTV, segera berlari ke lokasi untuk membantu. Namun, ia juga menjadi korban pengeroyokan.
“Saya jatuh setelah dikejar dan langsung ditonjok,” ungkapnya.
Beberapa saksi mata, termasuk pengemudi taksi online dan pelanggan lain, mencoba melerai, tetapi malah ikut dipukul oleh para pelaku.
Akibat pengeroyokan tersebut, Aziz mengalami luka robek di pelipis mata kanan, memar di kedua mata, serta benjol di bagian belakang kepala.
Sementara itu, Reza mengalami luka memar di kepala dan dada. Kedua korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tegalsari dan menjalani visum di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim.
Baca Juga : Diduga Ditolak Isi Pertalite karena Tak Punya QR, Pria Todongkan Pistol ke Petugas SPBU Rest Area Cibubur
Kapolsek Tegalsari, Kompol Risky Santoso, membenarkan laporan insiden tersebut.
“Kejadiannya saat korban sedang mengawasi pengisian BBM. Pelaku awalnya turun dari mobil dengan kondisi merokok, lalu terjadi keributan,” jelas Risky.
Pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan tengah menyelidiki identitas serta keberadaan para pelaku.
Rekaman CCTV yang menunjukkan kejadian pengeroyokan ini telah viral di media sosial, memicu kecaman dari warganet. Video tersebut merekam detik-detik awal pertengkaran hingga aksi pengeroyokan oleh tujuh orang.
Wajah pelaku utama serta nomor polisi mobil yang digunakannya, yaitu S 1840 CA, terlihat jelas dalam rekaman.
“Kejadian di SPBU Dinoyo. Petugas SPBU dihajar seseorang yang tak terima saat ditegur karena merokok,” tulis keterangan pada salah satu unggahan video yang beredar.
Warganet mendesak pihak berwajib untuk segera menangkap para pelaku dan memberikan hukuman yang setimpal.
Merokok di area SPBU sangat berbahaya karena dapat memicu kebakaran atau ledakan, terutama saat pengisian bahan bakar berlangsung.
Larangan merokok di SPBU merupakan prosedur standar keamanan, namun insiden ini menggarisbawahi pentingnya kesadaran pelanggan dalam mematuhi aturan demi keselamatan bersama.
Pihak kepolisian diharapkan segera menyelesaikan kasus ini dan menindak tegas para pelaku pengeroyokan. Kejadian ini juga menjadi pengingat akan risiko yang dihadapi petugas SPBU dalam menjaga keselamatan di tempat kerja.
Baca Juga : Oknum Petugas SPBU Langsung Dipecat Usai Minta Biaya Admin Rp5000 untuk BBM Pertamax