Pesawat Voepass Jatuh Spiral di Sao Paulo Brasil, 61 Orang Tewas
Pesawat maskapai domestik Voepass jatuh di Vinhedo, Sao Paulo, Brasil, pada Jumat (9/8) hingga menewaskan 61 orang. Simak Selengkapnya di sini!
BaperaNews - Sebuah pesawat maskapai domestik Voepass jatuh di Vinhedo, Sao Paulo, Brasil, pada Jumat (9/8) hingga menewaskan 61 orang, termasuk 57 penumpang dan empat awak.
Insiden ini terjadi sekitar pukul 16.22 waktu setempat setelah pesawat kehilangan ketinggian secara drastis.
Pesawat ATR 72-500 tersebut awalnya berangkat dari Cascavel di negara bagian Parana, dengan tujuan Bandara Internasional Guarulhos, Sao Paulo.
Berdasarkan data dari Flightradar24, pesawat telah mencapai ketinggian jelajah 17.000 kaki setelah 24 menit lepas landas.
Namun, situasi berubah drastis ketika pesawat mulai kehilangan ketinggian dalam satu menit, sebelum akhirnya jatuh di kawasan pemukiman Kota Vinhedo.
Video yang tersebar luas di media sosial menunjukkan pesawat berwarna putih ini menukik tajam sambil berputar sebelum menghantam tanah.
Detik-detik mengerikan ini terekam oleh sejumlah warga yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Ketika pesawat menghantam tanah, terdengar bunyi dentuman keras yang diikuti oleh kepulan asap hitam tebal. Tak lama setelah kejadian, api masih terlihat berkobar di reruntuhan pesawat.
Pemerintah setempat mengonfirmasi bahwa tidak ada korban selamat dalam kecelakaan ini. Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, mengumumkan berita duka ini saat sedang memberikan pidato di Itajai, negara bagian Santa Catarina.
"Sebuah pesawat baru saja jatuh di kota Vinhedo di Sao Paulo, dengan 57 penumpang dan empat awak, dan tampaknya semua orang tewas," kata Lula di tengah pidatonya.
Baca Juga : Pesawat Jatuh dan Terbakar di Tol Belanda, Pilot Dikabarkan Tewas
Selain itu, pihak berwenang telah menemukan kotak hitam pesawat di lokasi kejadian.
Kotak hitam ini menyimpan data penting yang akan membantu penyelidik dalam memahami penyebab kecelakaan.
Hingga kini, maskapai Voepass masih belum dapat menjelaskan alasan di balik insiden tragis ini.
Menurut informasi dari Direktur Komunikasi Kota Valinhos, Ana Cândida Briski, meskipun pesawat jatuh di kawasan pemukiman, tidak ada warga setempat yang menjadi korban.
Meski begitu, tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, yang semuanya merupakan warga negara Brasil.
Menanggapi kejadian ini, Presiden Lula mengumumkan masa berkabung selama tiga hari sebagai bentuk penghormatan kepada para korban.
Gubernur negara bagian Sao Paulo, Tarcísio de Freitas, serta Balai Kota Vinhedo, juga turut mendeklarasikan masa berkabung selama tiga hari.
Pihak Voepass telah menyediakan layanan psikolog dan akomodasi hotel bagi keluarga korban. CEO Voepass, Eduardo Busch, serta Direktur Operasi, Marcel Moura, menyatakan belasungkawa mendalam atas kejadian ini dan berjanji akan bekerja sama penuh dengan pihak berwenang dalam proses penyelidikan.
Kecelakaan pesawat ini menambah daftar panjang insiden aviasi yang menimpa Brasil.
Meskipun industri penerbangan di negara ini memiliki standar keselamatan yang tinggi, kecelakaan tragis seperti ini mengingatkan kembali akan risiko yang selalu ada dalam setiap penerbangan.
Kejadian ini juga menjadi sorotan internasional, mengingat jumlah korban yang tidak sedikit dan lokasi jatuhnya pesawat yang berada di kawasan padat penduduk.
Penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk menentukan penyebab pasti dari kecelakaan ini dan apakah ada faktor teknis atau human error yang berperan.
Pihak berwenang juga akan mengkaji ulang prosedur keselamatan untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan.
Dengan ditemukannya kotak hitam, diharapkan penyelidik dapat segera mengungkap apa yang sebenarnya terjadi pada pesawat Voepass tersebut.
Hingga saat ini, Brasil dan dunia menantikan hasil penyelidikan yang akan memberikan jawaban atas tragedi yang merenggut 61 nyawa ini.
Baca Juga : Pesawat Saurya Airlines Jatuh di Nepal, 18 Orang Dikabarkan Tewas