Perwira Polisi di Banyuwangi Positif Narkoba, Jabatannya Langsung Dicopot
Perwira Polisi di Banyuwangi terlibat skandal narkoba dan dicopot dari jabatannya. Simak Berita Selengkapnya!
BaperaNews - Seorang oknum perwira polisi di Polresta Banyuwangi, Jawa Timur. Dilaporkan terbukti positif mengonsumsi amphetamine dan methamphetamine setelah menjalani tes urine oleh tim Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polresta Banyuwangi.
Kasi Propam Polresta Banyuwangi, Ipda Darmawan Prihandoko, mengungkapkan bahwa kasus ini menjadi sorotan setelah hasil tes urine dan keterangan saksi memperkuat dugaan tersebut.
Pihak berwenang telah mengambil langkah tegas dengan mencopot jabatan oknum perwira tersebut, yang saat ini telah dinonaktifkan dari tugasnya.
Menurut keterangan yang diperoleh dari Darmawan Prihandoko, oknum polisi tersebut diduga mendapatkan narkoba dari rekannya yang telah meninggal dunia.
Mereka diketahui menggunakan narkoba bersama-sama sebelum teman yang bersangkutan meninggal. Tindakan ini menyisakan keraguan dan kekhawatiran di kalangan masyarakat serta mengundang pertanyaan tentang kontrol dan pengawasan internal di institusi kepolisian.
Penanganan kasus perwira polisi positif narkoba ini dipastikan akan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan, sesuai dengan Peraturan Kepolisian Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi dan Komisi Kode Etik Kepolisian RI.
Darmawan Prihandoko menjelaskan bahwa laporan Propam telah diterbitkan sebagai langkah awal dalam penanganan kasus ini. Namun, detail ancaman sanksi terhadap oknum polisi tersebut akan ditentukan dalam sidang etik yang akan datang.
Baca Juga : Penumpang Tampar Petugas Bandara Gegara Selipkan Narkoba ke Bagasinya
Perwira polisi positif narkoba ini sudah tidak lagi menjalankan tugasnya dan posisinya digantikan oleh pelaksana tugas. Langkah-langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya penegakan hukum dan menjaga integritas serta profesionalisme institusi kepolisian.
Diharapkan tindakan tegas ini dapat menjadi contoh bagi anggota lainnya serta memperkuat keyakinan masyarakat terhadap penegakan hukum yang adil dan tegas.
Kasus perwira polisi positif narkoba menjadi sorotan karena menunjukkan betapa pentingnya pengawasan internal dan penerapan kode etik dalam menjaga integritas dan kredibilitas institusi kepolisian.
Dengan adanya kejadian ini, diharapkan institusi kepolisian dapat melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengawasan internal dan penerapan kode etik, sehingga kasus serupa dapat dicegah di masa depan.
Baca Juga : 25 Pengedar Narkoba di Bogor Berhasil Ditangkap, Polisi Amankan 244 gr Sabu