Penjual Tongseng Tembak Harga Buat Wisatawan Luar Kota, Harga Tongseng Rp240.000

Pembeli mengeluhkan harga makanan yang mahal di warung tongseng dan sate kambing Alun-alun Lama Ungaran.

Penjual Tongseng Tembak Harga Buat Wisatawan Luar Kota, Harga Tongseng Rp240.000
Penjual Tongseng Tembak Harga Buat Wisatawan Luar Kota, Harga Tongseng Rp240.000. Gambar: TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV

BaperaNews - Pembeli mengeluhkan harga makanan di warung tongseng dan sate kambing di Alun-alun Lama, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, yang dianggap terlalu mahal. 

Dalam video yang viral di media sosial, seorang pembeli menunjukkan bahwa ia dikenai biaya Rp180 ribu untuk tiga porsi sate, Rp240 ribu untuk empat porsi tengkleng tongseng, serta tambahan nasi dan minuman, dengan total mencapai Rp476 ribu. Sebelum menerima nota, pembeli tersebut diminta membayar Rp535 ribu.

Pembeli yang mengunggah video tersebut juga melakukan perbandingan dengan pembeli lain yang hanya membayar Rp45 ribu untuk satu porsi tengkleng. Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa dirinya dikenakan harga lebih tinggi karena berasal dari luar kota.

Menanggapi hal tersebut, Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, memberikan pernyataan pada Selasa (30/7). Ngesti mengaku menerima laporan melalui Direct Message (DM) di akun Instagramnya.

“Kami minta kepada pedagang siapapun, jangan seperti itu. Siapapun pembelinya, harganya harus yang umum semua. Kalau seperti itu, berpengaruh ke pengunjung lain, nanti kapok,” kata Ngesti.

Ngesti menambahkan bahwa tindakan seperti ini dapat berdampak buruk pada pedagang kuliner lain di kawasan Alun-alun Lama Ungaran. Terlebih lagi, Pemerintah Kabupaten Semarang tengah berupaya meningkatkan sektor pariwisata, termasuk kuliner.

“Kasihan yang lainnya, pedagang yang lainnya akan kena dampaknya juga,” imbuh Ngesti.

Baca Juga: Wanita Jual Cicongfan Pakai Mobil 2 Pintu yang Harganya Rp850 Juta

Untuk mencegah kejadian serupa, Ngesti berencana meminta Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumperindag) Kabupaten Semarang untuk memberikan pembinaan kepada para pedagang.

“Harapannya nanti daftar harganya tercantum dengan jelas. Misal, makanan jenis A sekian, jenis B sekian,” pungkas Ngesti.

Kasus ini menyoroti pentingnya transparansi harga bagi wisatawan yang datang ke Semarang, Jawa Tengah. Kejadian ini bisa merusak citra daerah dan mengurangi minat wisatawan untuk berkunjung.

Selain itu, pemerintah daerah juga perlu memperketat pengawasan dan memberikan edukasi kepada penjual makanan di daerah Ungaran. Dengan demikian, standar harga yang adil dapat ditegakkan.

Insiden ini juga menjadi pengingat bagi wisatawan untuk selalu waspada dan melakukan pengecekan harga sebelum memesan makanan atau barang di tempat-tempat wisata.

Wisatawan diharapkan lebih teliti dalam mengecek harga dan tidak ragu untuk bertanya atau membandingkan harga sebelum melakukan transaksi.

Baca Juga: Pembeli Ini Kaget Beli 3 Nasi Rames Harganya Rp550 Ribu