Pelaku Maling Bebek Dipukuli Warga, Keesokan Harinya Langsung Tewas
Bima RM mengalami kematian setelah terlibat kasus pencurian bebek di Desa Karyomukti, Pekalongan.
BaperaNews - Pada Minggu dini hari (4/8), sekitar pukul 00.30 WIB, seorang pemuda tak dikenal melintasi jalanan di Desa Karyomukti. Pemuda tersebut berhenti di sebuah warung yang masih buka untuk membeli minum.
Menurut Nur Wasis, Kepala Desa Karyomukti, pria ini dalam kondisi basah kuyup dan kaki berlumpur. Ketika ditanya pemilik warung, pria ini mengaku baru menjala ikan.
Namun, kecurigaan mulai muncul ketika terdengar suara bebek dari karung yang dibawa pria tersebut. Pemilik warung pun menanyakan asal-usul bebek itu, namun jawaban pria itu tidak jelas dan melantur. Pemilik warung yang curiga segera menghubungi perangkat desa.
Pria tersebut kemudian dibawa ke balai desa oleh perangkat Desa Karyomukti untuk dikonfirmasi lebih lanjut. Di balai desa, terjadi aksi pemukulan yang terekam dalam video dan menyebar di media sosial.
Nur Wasis membantah adanya pengeroyokan oleh warga, namun dia mengakui adanya aksi pemukulan spontan karena emosi warga.
Dalam klarifikasinya di balai desa, pria tersebut mengaku bernama Bima RM (25), warga Desa Sidosari, Kecamatan Kesesi. Bima mengaku telah mencuri tujuh ekor anak bebek dari kandang kerbau di Desa Kaibahan.
Pemilik bebek, Tasmo, dan Kepala Desa Sidosari, M Eksan, juga hadir dalam pertemuan tersebut. Permasalahan ini pun diselesaikan secara kekeluargaan dengan dibuatkan surat pernyataan dari pelaku.
Baca Juga: Viral! Maling BAB di Dalam Mobil Saat Ditangkap Gegara Ketakutan
Setelah kejadian di balai desa, Bima dibawa pulang oleh Kepala Desa Sidosari, M Eksan. Namun, pada Minggu pagi, Bima dilaporkan mengalami muntah-muntah dan dievakuasi ke RSUD Kesesi.
Meskipun sempat menjalani rawat jalan, kondisi Bima tidak membaik dan dia kembali dibawa ke rumah sakit. Sayangnya, nyawa Bima tidak tertolong dan dia menghembuskan napas terakhir pada Senin pagi.
Nur Wasis mengungkapkan bahwa perangkat desa Karyomukti datang ke Desa Sidosari untuk bertakziyah dan berbela sungkawa. Keluarga almarhum menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi, seperti yang dinyatakan oleh Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso.
“Keluarga almarhum pun menerima bahwa itu sebagai musibah dan menolak untuk dilakukan autopsi. Ada surat pernyataannya juga,” kata Nur Wasis.
Video pemukulan yang viral di media sosial langsung mengundang reaksi warganet. Banyak yang menyayangkan aksi main hakim sendiri yang dilakukan warga hingga berujung pada kematian korban. Kasat Reskrim Polres Pekalongan AKP Isnovim membenarkan kejadian ini dan menyatakan bahwa pemeriksaan saksi-saksi masih dilakukan.
“Ya, ada yang meninggal dunia. Masih kita lakukan pendalaman terkait hal itu,” kata Isnovim.
Pihak keluarga Bima, termasuk ibu kandung dan istrinya, menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak menghendaki kasus ini diperiksa lebih lanjut.
“Keluarga korban, ibu kandung, dan istrinya telah menerima peristiwa ini sebagai satu musibah dan tidak menghendaki untuk dilakukannya autopsi,” tambah Isnovim.
Nur Wasis menjelaskan bahwa masalah pencurian bebek ini telah dianggap selesai dengan kekeluargaan setelah pertemuan di balai desa. Dia juga menampik kabar bahwa Bima babak belur dianiaya warga dan memastikan kondisi Bima di balai desa baik-baik saja.
“Di Balai Desa Karyomukti dalam keadaan baik-baik saja dan tidak terdapat luka akibat kekerasan,” jelas Nur Wasis.
Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso menambahkan bahwa pihaknya telah meminta keterangan sejumlah warga terkait dugaan penganiayaan yang berujung maling tewas ini.
“Sudah dalam penanganan. Saat ini tahap pemeriksaan saksi-saksi. Karena, foto yang beredar dengan pelaku yang diamankan di balai desa berbeda,” kata AKBP Doni Prakoso.
Baca Juga: Maling di Temanggung Dipaksa Makan Cabe Saat Tertangkap Warga