Ngeri! Polisi Temukan Potongan Tubuh Dalam 45 Tas di Mexico
Polisi di Mexico menemukan potongan tubuh manusia di 45 tas yang berada di jurang pinggiran kota Guadalajara pada Selasa (31/5) lalu.
BaperaNews - Polisi temukan potongan tubuh manusia di 45 tas yang berada di jurang pinggiran kota Guadalajara, Negara bagian Mexico Jalisco, Mexico pada Selasa (31/5) lalu. Diduga potongan tubuh tersebut ialah karyawan call center yang sebelumnya hilang.
Setelah dilakukan pemeriksaan, 45 potongan tubuh tersebut memang punya karakteristik korban yang dimaksud. Beberapa hari sebelum kejadian, 7 orang karyawan call center hilang yakni pada 20-22 Mei di kawasan Guadalajara, Jalisco.
Seorang jaksa Jalisco bernama Luis Joaquin mengatakan polisi temukan tas berisi potongan tubuh di Mexico tersebut di jurang dengan kemiringan yang sangat curam sehingga bisa disimpulkan tas dilempar oleh seseorang dari ketinggian dengan niat sembunyikan aksinya.
Kuat dugaan pelaku ialah pembunuh korban dan kemudian memutilasi dan membuang tubuh korban untuk hilangkan jejak. Ahli forensik belum bisa tentukan dengan detail 45 potongan tubuh tersebut milik berapa orang.
Pihak kepolisian sedang bekerjasama dengan keluarga karyawan yang hilang untuk bisa lakukan identifikasi sambil mencari bukti lain dan menggali keterangan saksi, siapa orang-orang yang terakhir kali bertemu atau berkomunikasi dengan korban.
Baca Juga : Peristiwa Tragis di Sungai Bengawan Solo: Ada 4 Potongan Tubuh Manusia
Tas berisi potongan tubuh di Mexico yang pertama ditemukan pada Selasa (30/5), pencarian sempat dihentikan karena medan yang sulit dijangkau dan kurangnya sinar matahari. Pencarian kembali dilanjutkan pada Rabu (31/5) agar bisa ditemukan semua tas yang berisi potongan tubuh.
Pekerja polisi sedang bekerja keras untuk temukan jumlah berapa mayat dari potongan tubuh yang ditemukan, siapa identitas mereka, apa sebab kematiannya, dan tentunya siapa pelaku di balik semua aksi kriminal ini.
Kasus Orang Hilang Banyak Terjadi di Mexico
Di Meksiko banyak kasus laporan orang hilang sejak tahun 2007 ketika Presiden Felipe Calderon resmi luncurkan “perang melawan narkoba”.
Diperkirakan sejak tahun tersebut hingga saat ini ada lebih dari 100.000 orang hilang yang menjadi korban kejahatan terorganisir, namun pelaku susah untuk ditangkap.
¾ dari korban yang hilang ialah pria dan seperlimanya anak muda di bawah 18 tahun ketika dilaporkan menghilang. Keluarga korban menyebut polisi tidak berbuat banyak untuk temukan korban, seolah tidak peduli ketika keluarga melapor.
PBB menyatakan kasus orang hilang di Mexico ialah tragedi kemanusian sangat besar. Sementara Jalisco menjadi jantung dari perang narkoba antar kelompok kartel narkoba yang kejam.
Baca Juga : Fakta Terbaru Kecelakaan Kereta di India: 200 Orang Meninggal Dunia