Menteri Perhubungan di Australia Mundur Usai Pakai Sopir Dinas untuk Acara Pribadi

Menteri Perhubungan NSW, Jo Haylen, mundur usai ketahuan pakai sopir dinas untuk keperluan pribadi. Kasus ini picu revisi aturan kendaraan dinas.

Menteri Perhubungan di Australia Mundur Usai Pakai Sopir Dinas untuk Acara Pribadi
Menteri Perhubungan di Australia Mundur Usai Pakai Sopir Dinas untuk Acara Pribadi. Gambar : ABS News/Ethan Rix

BaperaNews - Menteri Perhubungan New South Wales (NSW), Australia, Jo Haylen, mengundurkan diri pada Selasa (4/2) setelah diketahui menggunakan sopir dinas untuk kepentingan pribadi. 

Keputusan ini diambil setelah ia mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada publik.

Dalam pernyataannya, Haylen menegaskan bahwa dirinya tidak melanggar aturan dalam Buku Pegangan Kantor Menteri, tetapi menyadari bahwa penggunaan sopir dinas untuk urusan pribadi adalah keputusan yang keliru.

"Saya tidak melanggar aturan, tetapi saya menyadari itu bukan satu-satunya hal yang harus dipertimbangkan," ujarnya, dikutip dari ABC Australia.

Ia juga menyesalkan tindakannya yang mengecewakan masyarakat. "Saya mengecewakan publik, dan saya meminta maaf untuk itu," tambahnya.

Kasus ini mencuat setelah terungkap bahwa pada 2024, Haylen menggunakan sopir dinas untuk perjalanan pribadi ke Hunter Valley bersama suaminya.

Selain itu, ia juga berencana melakukan perjalanan ke kebun anggur pada 25 Januari, bertepatan dengan peringatan Hari Australia.

Menanggapi hal ini, Haylen berdalih bahwa perjalanan pada 25 Januari dilakukan dalam rangka tugasnya sebagai pejabat negara. "Keadaannya berbeda dengan tanggal 25 Januari. Saya sedang bekerja pada hari itu," ujarnya.

Selain perjalanan tersebut, Haylen juga menggunakan sopir dinas untuk mengantar dirinya dan anak-anaknya dari Lake Macquarie ke Sydney guna menghadiri acara olahraga.

Ia beralasan bahwa perjalanan itu dilakukan sejalan dengan perjalanannya menuju tempat kerja. 

Tak hanya itu, anak-anaknya juga ikut serta saat ia mengunjungi sebuah properti di Blue Mountains untuk makan siang, yang kemudian diklaim sebagai bagian dari tugasnya.

Setelah kasus ini terungkap, Kepala Menteri NSW, Chris Minns, menerima surat pengunduran diri Haylen. Ia mengakui bahwa keputusan yang diambil Haylen merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kesalahannya.

"Dia telah membayar harga yang mahal atas kesalahan pengambilan keputusan," kata Minns pada Selasa (4/2).

Baca Juga : Imbas Kecelakaan Jeju Air, Menteri Transportasi Korea Selatan Nyatakan Akan Mundur

Minns juga menegaskan bahwa aturan mengenai penggunaan kendaraan dinas akan diperbarui untuk mencegah penyalahgunaan fasilitas pemerintah oleh pejabat negara.

"Cara terbaik untuk memperbaikinya adalah dengan mengubah aturan, dan itulah yang saya lakukan," ujarnya.

Dokumen resmi mencatat bahwa perjalanan yang dilakukan Haylen menggunakan kendaraan dinas mencapai 446 kilometer dalam waktu 13 jam.

Sopir dinas mengantar Haylen dan beberapa rekannya, termasuk Menteri Perumahan NSW Rose Jackson, ke restoran di Brokenwood Wines untuk makan siang selama tiga jam.

Premier NSW, Chris Minns, menyatakan bahwa penggunaan fasilitas yang didanai oleh pajak masyarakat untuk kepentingan pribadi merupakan "kesalahan besar" dan dapat merusak reputasi pemerintah.

"Saya ingin menegaskan bahwa perjalanan tersebut seharusnya tidak dilakukan," tegasnya.

Sementara itu, pemimpin oposisi di NSW, Mark Speakman, mengkritik tindakan Haylen dengan menyebutnya sebagai "penghinaan terhadap pembayar pajak." Ia juga mendesak agar Haylen mengundurkan diri sebelum keputusan resmi dibuat.

Jo Haylen mengonfirmasi bahwa ia akan mengganti biaya perjalanan sebesar AU$750 atau lebih dari Rp7,5 juta setelah menerima tagihan dari departemen terkait.

Pemerintah NSW berencana untuk meninjau kembali kebijakan penggunaan kendaraan dinas guna memastikan bahwa dana publik tidak digunakan untuk kepentingan pribadi.

Minns menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan agar kepercayaan masyarakat tetap terjaga.

Kasus ini menjadi peringatan bagi pejabat publik mengenai batasan penggunaan fasilitas negara dan ekspektasi tinggi yang diberikan masyarakat terhadap integritas mereka.

Baca Juga : Bos Yamaha Yoshihiro Hidaka Mundur Usai Insiden Penikaman