Ma’ruf Amin Khawatir, Gen Z Diharapkan Tidak Tunda Nikah
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menghimbau generasi Z agar tidak menunda pernikahan demi memastikan Indonesia memiliki jumlah penduduk muda yang mencukupi di masa depan.
BaperaNews - Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin menghimbau para generasi muda Gen Z agar tidak menunda untuk menikah supaya Indonesia tetap memiliki pertumbuhan penduduk usia muda atau usia produktif yang mencukupi di masa mendatang.
Himbauan tidak menunda nikah ini disampaikan Ma’ruf usai muncul perkiraan jumlah usia muda produktif di Indonesia akan terus mengecil jumlahnya di tahun 2045.
Diperkirakan di tahun itu akan lebih banyak penduduk usia tua dibanding usia muda. Hal ini karena pasangan muda saat ini belum menikah atau menunda menikah, cenderung ingin memiliki 1 anak saja, atau bahkan belum ingin memiliki anak.
“Himbauan tidak menunda nikah INI saya kira jadi anjuran ya supaya seimbang, jadi jangan ditunda nikahnya, sebab prediksinya nanti banyak yang tua, yang penduduk usia produktif rendah” tutur Ma’ruf hari Selasa (16/5).
Ma’ruf menilai penting untuk dilakukan antisipasi atas hal ini, sebab saat ini jumlah penduduk usia tua juga terus bertambah jumlahnya, yang perlu diseimbangkan dengan keberadaan jumlah penduduk usia muda.
Maka Ma’ruf Amin menyebut akan menyesuaikan program KB (Keluarga Berencana) agar jumlah penduduk Indonesia tetap proporsional antara yang muda dan tua.
“Dari prediksinya kita bisa kalah dari Nigeria atau Pakistan. Jadi pertumbuhan penduduk masih harus kita tingkatkan, tapi di waktu lain juga perlu ada keseimbangan” pungkas Ma’ruf.
Baca Juga : Inilah Alasan Pemuda Jepang Tidak Ingin Menikah
Terjadi Perubahan Struktur Penduduk Dunia
Menteri Bappenas Suharso Monoarfa menambahkan, saat ini struktur penduduk dunia berubah sangat cepat. Contohnya India yang saat ini dinyatakan memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia mengalahkan China.
Jumlah penduduk Indonesia di tahun 2020 masih berada di peringkat ke-4 terbesar dunia, namun diperkirakan akan menurun jumlahnya di tahun 2045 menjadi posisi ke-6 dunia.
“Hal ini karena pertumbuhan penduduk mulai melambat, itu sejak tahun 2030 dan peringkat 4 dan 5 ditempati Nigeria dan Pakistan” tandas Suharso.
Maka jumlah penduduk Indonesia bisa saja disalip oleh Pakistan atau Nigeria sebagaimana jumlah penduduk China yang disalip oleh India. Jumlah penduduk yang besar memang jadi tanggung jawab untuk pemerintah, diantaranya menyediakan akses pendidikan, kesehatan, hingga infrastruktur yang bagus.
Namun Indonesia juga butuh generasi muda usia produktif yang akan mendukung proses pembangunan, sebab itu diharapkan Indonesia tetap bisa imbang jumlah penduduknya antara yang muda dan tua, jangan sampai penduduk usia tua justru lebih banyak jumlahnya dibanding penduduk usia muda atau produktif. Untuk itu, himbauan tidak menunda nikah sudah menjadi anjuran.
Baca Juga : Jepang Menjadi Negara Dengan Resesi Seks Terparah di Asia!