Mahasiswa UI Kena Pelecehan Seksual oleh Pelajar SMP Saat Lari Pagi

Sebuah insiden pelecehan seksual terjadi di kampus UI Depok. Mahasiswa berteriak minta tolong saat dilecehkan oleh seorang pelajar SMP.

Mahasiswa UI Kena Pelecehan Seksual oleh Pelajar SMP Saat Lari Pagi
Mahasiswa UI Kena Pelecehan Seksual oleh Pelajar SMP Saat Lari Pagi. Gambar : Pixabay/RosZie

BaperaNews - Pelajar SMP lecehkan mahasiswa UI (Universitas Indonesia) berinisial F (18). Pelecehan seksual dilakukan ketika korban sedang olahraga lari di sekitar kampus UI pada Selasa (26/9) pukul 06.0 WIB. Pelaku pelajar SMP berinisial M melintas di dekat F.

Awalnya mahasiswa dilecehkan mengira M hendak mencuri ponselnya atau mencopet karena M tiba-tiba mendekat padanya. F pun mengamankan ponselnya ke arah depan sembari minta tolong dan menjerit. Kemudian, terjadi pelecehan seksual, pantat F dipegang oleh M pelajar SMP tersebut dengan tiba-tiba.

F yang berteriak minta tolong karena mengalami pelecehan seksual menarik perhatian orang sekitar kampus termasuk satpam kampus. Satpam kampus langsung bergerak menangkap M pelaku pelecehan mahasiswa UI Depok.

Pelaku dibawa ke ruang satpam dan diserahkan pada aparat agar jera. Pelaku dan korban pada akhirnya dimediasi dan berakhir damai karena korban memutuskan memaafkan pelaku.

Baca Juga: Nadin Amizah Alami Pelecehan Seksual, Payudaranya Diremas Orang Tak Dikenal

“Pelecehan mahasiswa UI Depok terjadi ketika korban lari pagi. Saat itu korban merasa ada yang memegang bagian pantatnya. Korban mahasiswa dilecehkan teriak minta tolong dan pelaku yang merupakan pelajar SMP diamankan pihak kampus,” terang Kasat Reskrim Polres Metro Depok, Kompol Hadi hari Rabu (27/9).

“Kedua belah pihak pada akhirnya sepakat damai karena sejak awal korban mahasiswa dilecehkan meminta dimediasi agar pelaku ada efek jera dan pembelajaran sehingga tidak berbuat hal sama kepada orang lain. Pelaku masih berumur 14 tahun ketika kejadian juga sedang jalan-jalan di sekitar danau UI,” pungkas Kompol Hadi.

Kasus pelecehan mahasiswa UI Depok telah selesai secara kekeluargaan namun menimbulkan keprihatinan seolah menggambarkan tidak adanya rasa hormat dan menghargai antara anak yang lebih muda kepada seseorang yang lebih tua. Tentu hal ini menjadi pelajaran untuk semua orang tua dan guru agar lebih banyak memberi pendidikan karakter pada anak-anak.

Korban sebenarnya bisa saja memproses hukum kasus ini namun pada akhirnya korban memutuskan penyelesaian secara kekeluargaan dan berharap pelaku bisa mengambil pelajaran tidak lagi mengulang perbuatan serupa. Pelecehan seksual memang bisa terjadi pada siapa saja dan dimana saja termasuk antara seseorang yang lebih tua dari orang yang lebih muda darinya.

Baca Juga: Mondy Tattoo dan Rapper Caprice Diperiksa 6 Jam Terkait Laporan Pelecehan Ustaz Ebit Lew