Lonjakan Kasus Flu di Amerika Serikat, Apa Penyebabnya?
Kasus flu sedang melonjak di Amerika Serikat (AS), Pusat Pengendalian Pencegahan Penyakit setempat (CDC) masih meneliti sebab musim flu datang lebih cepat.
BaperaNews - Amerika Serikat (AS) mengalami lonjakan kasus flu, peningkatan jumlah infeksi dilaporkan di sejumlah wilayah. Pusat Pengendalian Pencegahan Penyakit setempat (CDC) masih meneliti sebab musim flu datang lebih cepat.
“Kami telah mencatat kasus flu mulai meningkat di sebagian Negara” ujar Rochelle, Direktur Pusat CDC Kamis (13/10). CDC melacak peningkatan jumlah kasus flu dari naiknya kunjungan ke dokter dengan keluhan pasien mirip penyakit influenza.
Gejalanya berupa demam dengan batuk dan sakit tenggorokan, diduga penyakit ini juga diakibatkan oleh corona SARS-CoV-2 dan respiratory syncytial virus (RSV). Pada tanggal 2-8 Oktober 2022, sebagian besar pasien melakukan kunjungan ke dokter dan mendapat terapi rawat jalan dengan gejala mirip influenza.
Sejumlah wilayah melaporkan hal berbeda, diantaranya Louisiana dan Virginia melaporkan kunjungan rumah sakit oleh warga pada tingkat sedang. Sedangkan di Texas, Georgia, New York, Carolina Sekatan, dan Tennessee kunjungan dalam jumlah yang tinggi. Di Washington kunjungan pasien dilaporkan dalam jumlah sangat tinggi.
1.322 pasien bahkan harus dirawat di rumah sakit akibat influenza pada pekan lalu. “jadi kita tahu sekarang virus ini sudah menyebar di masyarakat” imbuh William Schaffner, professor divisi penyakit menular dari Universitas Vanderbilt Tennessee.
Baca Juga : Indonesia Dan 143 Anggota PBB Kecam Rusia, Usai Caplok 4 Wilayah Ukraina
Musim flu tahun ini datang lebih cepat satu bulan dari tahun lalu, 95% kasusnya adalah influenza A. Sejumlah specimen kemudian diteliti, ditemukan virus influenza subtype A H3N2. “Ini sudah semakin cepat, sebulan lebih awal” pungkasnya.
Kasus flu yang melonjak tajam tidak hanya terjadi di Amerika Serikat (AS), di Indonesia yang saat ini sedang musim pancaroba juga terjadi kenaikan kasus flu, dengan gejala pilek, batuk, dan demam.
Dokter Debora Sarah menyebut di musim pancaroba, manusia memang mudah terkena virus karena adanya perubahan suhu yang ekstrim. “Pergantian musim membuat perubahan suhu ekstrim, mendukung perkembangiakan virus dan bakteri penyebab penyakit” ujarnya.
Lingkungan berubah jadi dingin dan kering, membuat jaringan atau lapisan di rongga saluran cerna dan saluran napas ikut menjadi kering. “Akibatnya, virus mudah masuk ke tubuh” jelasnya.
Untuk mencegahnya, tentu wajib memiliki asupan gizi yang bagus, istirahat cukup, dan menghindari atau tidak berdekatan dengan orang yang terpapar flu. Jika terlanjur tertular, segera lakukan pengobatan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Baca Juga : Pertama Kalinya, Masjid Terbesar di Jerman Kumandangkan Azan Sampai ke Luar Gedung