Korban Pengungsian Kebakaran Kapuk Muara Keluhkan Banyak Debu di Tenda dan Sulit Mandi

Pengungsi korban kebakaran Kapuk Muara merasa kesulitan mandi karena tidak ada toilet umum dan banyak debu di sekitar lokasi pengungsian.

Korban Pengungsian Kebakaran Kapuk Muara Keluhkan Banyak Debu di Tenda dan Sulit Mandi
Korban Pengungsian Kebakaran Kapuk Muara Keluhkan Banyak Debu di Tenda dan Sulit Mandi. Gambar : Detik.com/Dok. Rifkianto Nugrohok

BaperaNews - Warga terdampak kebakaran di Kapuk Muara II, Penjaringan, Jakarta Utara untuk sementara harus tinggal di tenda pengungsian usai rumah mereka tak lagi bisa dihuni akibat hangus dilalap api.

Sayangnya para korban di pengungsian kebakaran Kapuk Muara merasa tidak nyaman dengan suasana yang ada. Nina (29), salah satu pengungsi menyebut kondisi sangat sulit, tidak ada toilet umum. Hal ini membuat warga sulit mandi ditambah banyak debu di sekitar lokasi pengungsian.

“Ya susah mandi. Kalau makan sih sudah disediakan sama petugas. Kalau mau ke kamar mandi harus numpang di pabrik tempat bapak kerja, harus naik motor dari sini” cerita Nina hari Senin (31/7).

Lokasi pengungsian berada di atas lapangan berpasir, membuat tenda banyak debu. Para korban pengungsian kebakaran Kapuk Muara harus memakai masker untuk menjaga kesehatan karena banyaknya debu yang beterbangan.

“Debu ini ganggu, bikin pengap apalagi saya punya sakit asma dan lambung. Untungnya dikasih masker sama petugas disini” imbuhnya. 

Baca Juga : Seorang Lansia Tewas Terbakar Akibat Kebakaran Rumah Di Semarang

Nina mengungkap kebakaran di Kapuk Muara yang ia alami telah terjadi keempat kalinya. Ketika kebakaran terakhir, ia diberi tahu orang tuanya karena posisi Nina sedang tidur.

Nina mengalami peristiwa kebakaran di tahun 2006, 2012, 2015, dan terbaru 2023. Baru di tahun 2023 ini Nina memutuskan tinggal di tenda pengungsian kebakaran Kapuk Muara bersama keluarganya.

“Saya lagi tidur, ga tahu apa-apa tiba-tiba dikasih tahu ada kebakaran. Itu persis di belakang rumah saya. Pada lari orang-orang, ga ingat barang, intinya selamatkan diri. Sebelum ini juga pernah ikut ngungsi tapi bikin tenda sendiri. Saya ramai disini sama keluarga. Kalau saya sih gimana baiknya nanti. Kalau masih harus disini ya disini dulu, kalau pindah ya pindah” pungkas Nina.

Kebakaran di Kapuk Muara II Penjaringan Jakut ini terjadi hari Minggu (30/7) pukul 09.20 WIB. 400 rumah terbakar dan 1.000 orang harus mengungsi.

Api sempat sulit dipadamkan karena banyak warga masih berusaha selamatkan barang-barangnya, membuat kendaraan pemadam kebakaran sulit masuk ke lokasi. Angin kencang dan air yang kurang juga jadi kendala pemadaman. Api akhirnya berhasil padam total pada pukul 11.49 WIB.

Baca Juga : Kronologi Kebakaran Lapak di Cakung Jakarta Timur