Komeng Buka Suara Usai Viral Foto Nyeleneh Dirinya di Surat Suara
Komedian Komeng menjadi sorotan publik dengan foto kontroversialnya di surat suara saat nyaleg sebagai calon anggota DPD RI dari Jawa Barat.
BaperaNews - Komeng, komedian senior Indonesia yang nyaleg sebagai calon anggota DPD RI dari Jawa Barat, mencuri perhatian publik dengan foto kontroversialnya di surat suara.
Meski menuai pro dan kontra, Komeng akhirnya buka suara, mengungkapkan alasan di balik pemilihan foto yang tak lazim tersebut.
Foto Komeng dengan ekspresi khasnya yang lucu dan kepala dimiringkan menjadi sorotan sejumlah warganet. Komeng mengklaim bahwa foto tersebut sengaja dipilih untuk menonjolkan keunikan dan membuatnya berbeda dari calon lain.
"Itu kan suratnya nggak bersuara, makanya ane bikin bersuara. Ya ane demen saja, anti mainstream, nggak sama kayak orang lain," ujar Komeng.
Menurut sahabatnya, Abdel Achrian, Komeng telah bersiap memasuki Senayan, kompleks DPR dan DPD RI, dengan optimisme.
Sementara itu, seorang warga Tambun, Bekasi, Fetty Diana, mengaku memilih Komeng karena kesan unik yang ditampilkan dalam foto surat suaranya. "Pas buka surat suara, eh, ada Komeng. Lucu banget mukanya," ujarnya.
Meski beberapa pemilih tertarik dengan penampilan Komeng, ada juga yang belum menyadari bahwa Komeng ikut dalam nyaleg. Fetty mengungkapkan bahwa suaminya juga memilih Komeng, tanpa ada kesepakatan sebelumnya.
Proses pemilihan foto Komeng tersebut disampaikan oleh Komeng dengan jelas. Ia menyatakan bahwa proses pengambilan foto untuk surat suara dilakukan setelah penetapan calon, yang tidak melanggar aturan yang ada. "Setelah ditetapkan, baru minta foto buat surat suara," terangnya.
Baca Juga : Stefan William Dicibir Netizen Usai Maju Nyaleg DPR RI
Komeng juga ingin tampil beda daripada yang biasanya "Tujuan ke situ sih nggak ada. Memang saya pada dasarnya, kalau konsep ngelawak saja suka. Pengin sesuatu yang baru," imbuhnya.
Komeng menceritakan bagaimana ia bisa menggunakan foto yang nyeleneh tersebut. Menurutnya, tidak ada pelanggaran aturan dalam proses tersebut.
"Kalau KPU Jabar, menyarankan pakai baju daerah, boleh juga pakai yang membuat khas diri masing-masing, menurut mereka. Nah, saya bawa foto itu. Nah, dia ketawa. Saya bilang, 'Ini gua melanggar nggak nih? Salah nggak', 'Nggak sih pak, nggak ada peraturannya kayak begini. Ya sudah, kalau abang begini, nggak masalah', katanya begitu," jelasnya.
Meskipun demikian, reaksi terhadap foto Komeng di surat suara ini. Sebagian mendukungnya sebagai bentuk kesenangan dan keunikan, sementara yang lain menganggapnya sebagai langkah publisitas yang kurang pantas.
Pada dasarnya, kontroversi ini menyoroti bahwa dinamika pemilihan masih menjadi bahan perbincangan yang menarik di masyarakat. Dengan keputusan uniknya, Komeng membuktikan bahwa politik juga bisa dihadirkan dengan humor dan keunikan.
Sebagai bagian dari proses demokrasi, pilihan tetap ada di tangan pemilih. Walaupun foto Komeng menjadi sorotan, yang paling penting adalah masyarakat turut serta dalam memilih calon yang dianggap mampu mewakili kepentingan mereka di lembaga legislatif.
Dalam suasana politik yang penuh dengan ketegangan dan seriusitas, kehadiran Komeng membawa semangat yang berbeda. Meskipun tak semua setuju dengan caranya, namun kehadirannya memberikan warna tersendiri dalam gelombang politik Indonesia.
Komeng nyaleg sebagai bentuk keberanian untuk turut serta dalam wadah demokrasi. Kontroversi foto surat suaranya mungkin hanya sebagian kecil dari perjalanan politiknya yang lebih besar.