Ketimbang Beli Rokok, Menkes Minta Bapak-bapak Beli Telur Untuk Cegah Stunting
Menteri Kesehatan Budi Gunadi meminta bapak-bapak untuk membeli telur untuk cegah stunting anak ketimbang beli rokok.
BaperaNews - Menteri Kesehatan Budi Gunadi menghimbau para ayah atau bapak-bapak di Indonesia untuk lebih bijak membelanjakan uangnya. Contohnya dengan beli telur untuk cegah stunting anak dibanding dengan membeli rokok. Membeli telur untuk anak dinilai bermanfaat, bergizi untuk anak dan bisa mencegah stunting dibandingkan dengan membeli rokok yang beresiko buruk pada kesehatan.
“Telur 1 kg itu harganya Rp 25 ribu, 35 ribu, 32 ribu. Kalau nggak salah sekilo bisa dapet 16 telur, itu bisa buat bayi selama 16 hari dengan Rp 30 ribu” tutur Budi hari Rabu (22/3) ketika berkunjung ke Posyandu Cempaka III, Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat.
“Jadi, ibu-ibu ini boleh ambil uang rokok bapaknya, bapaknya enggak usah merokok ya, mending buat beli telur untuk cegah stunting anak” imbuhnya sembari tertawa. Budi kemudian membahas tentang pencegahan stunting, ia menegaskan bayi harus ditimbang tiap bulan, sebulan sekali, bukan enam bulan sekali.
Sebab menimbang tubuh bayi secara rutin bisa menjadi salah satu cara mengetahui perkembangan dan pertumbuhan bayi. “Kalau berat badan bayi gak naik, itu sudah ciri stunting, cukup kasih telur satu butir sehari bisa buat bantu naikkan berat badan” bebernya.
Baca Juga: Mampu Atasi Stunting, DPP dan DPD Bapera Puji Kinerja Bupati Kampar
Budi pada hari Rabu (22/3) melakukan kunjungan ke Posyandu Cempaka III didampingi Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi. Budi dan Heru juga datang ke Dinas Kesehatan untuk meninjau kondisi terkini terkait stunting.
Diketahui rokok per bungkusnya cukup mahal, mulai Rp 25 ribu. Rokok lebih banyak membawa resiko kesehatan di masa depan. Sebab itu Budi berharap bapak-bapak di Indonesia bisa lebih baik mengatur keuangan rumah tangganya, bisa membelanjakan uang untuk kebutuhan yang lebih bermanfaat salah satunya untuk beli telur untuk cegah stunting anaknya, agar anaknya terhindar dari stunting, dibanding membeli rokok yang jelas kurang manfaatnya.
Presiden Jokowi sebelumnya mencanangkan program penurunan angka stunting untuk tahun 2024 ini dengan target angka stunting turun 14% sebelum masa jabatannya sebagai Presiden berakhir. Pada tahun 2014, angka stunting Indonesia mencapai 34%, angka tersebut terus menurun per tahunnya. Pada tahun 2022 menjadi 21,6 %.
Namun Jokowi merasa angka tersebut masih kurang, ia berharap angka stunting di tahun 2024 ini bisa turun hingga 14%, ia berharap anak-anak di Indonesia bisa tumbuh sehat sejak bayi, terhindar dari stunting.
Baca Juga: Kemenkes Ungkap Penyebab Stunting di Indonesia dan Cara Pencegahannya!