Kedatangan Dari Luar Negeri Naik Jelang Nataru, 3500 Orang Lebih Per Hari

Menjelang liburan natal dan tahun baru, Indonesia kedatangan penumpang dari luar negeri setiap harinya selalu melonjak, dalam sehari sekitar 3500 orang yang datang ke Indonesia.

Kedatangan Dari Luar Negeri Naik Jelang Nataru, 3500 Orang Lebih Per Hari
Ilustrasi kedatangan penumpang dari luar negeri yang mengalami kenaikan hingga 3500 orang perhariGambar : ANTARA FOTO/ Dok. Fikri Yusuf

BaperaNews - Mendekati liburan natal dan tahun baru, kedatangan penumpang dari luar negeri kian melonjak setiap harinya. Jika dilihat dari selisih kenaikan dibandingkan dengan bulan – bulan lalu, terjadi peningkatan yang mencolok sehingga perlu diwaspadai.

dr Siti Nadia Tarmizi (Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes) mengatakan bahwa perjalanan tersebut paling banyak dilakukan oleh Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tercatat pulang ke Indonesia dari bulan November hingga Desember ini.

Selain itu, penumpang lain yang datang dari luar negeri juga sebagian dari mahasiswa yang memanfaatkan momen libur natal dan tahun baru untuk bisa kumpul bersama keluarga di Indonesia.

“Pemandangan ini menjadi hal yang wajar, terlebih mulai dari November hingga Desember pelaku perjalanan dari luar negeri terus berdatangan. Hingga kini Pekerja Migran pun masih akan terus terjadi peningkatan terutama mendekati akhir tahun,” kata dr Siti Nadia Tarmizi (Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes) secara virtual melalui akun YouTubenya.

Sebelum bulan November, setidaknya pelaku perjalanan luar negeri tercatat cukup rendah di masa pandemi yang hanya 300 hingga 400 penumpang per hari. Namun kini sudah mencapai 3.500 hanya yang berasal dari jalur udara saja. Belum lagi jika terhitung dari pelaku perjalanan melalui jalur darat dan juga jalur laut.

Semakin banyaknya kedatangan pelaku perjalanan luar negeri, kapasitas ruang yang disediakan untuk karantina di Wisma Atlet pun kian terbatas. Belum lagi mengingat durasi karantinanya pun mulai dari 7 hingga 10 hari. Tentu harus ada alternatif lain untuk mengantisipasi semakin banyaknya pelaku perjalanan luar negeri yang datang.

Selain Wisma Atlet yang berada di Pademangan, ada juga rumah susun lain yang dijadikan sebagai rujukan tempat karantina khusus pelaku perjalanan luar negeri yang datang. Rumah susun tersebut antara lain seperti Rusun Nagrak dan Rusun Pasar Rumput.

Namun antisipasi tempat pun juga harus dipersiapkan kembali, mengingat waktu menjelang akhir tahun masih sekitar 2 minggu lagi. Jika dihitung per harinya saja 3.500 dikalikan dengan 2 minggu, diperkirakan masih akan ada 50.000 pelaku perjalanan luar negeri yang akan masuk ke Indonesia.