Fakta Dibalik Video Viral TNI Piting Warga Paksa Lakukan Vaksin di Depok, Ternyata ODGJ!
Terdapat sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan seorang TNI sedang memiting dan memaksa salah satu warga untuk di vaksin yang ternyata adalah ODGJ. Simak berita lengkapnya!
BaperaNews - Sebuah video viral di dalam media sosial. Video yang memperlihatkan sebuah personel TNI yang memiting seorang pria berkemeja putih di jalanan. Dalam unggahan video tersebut terdapat narasi bahwa pria yang diapit oleh anggota TNI tersebut sedang dipaksa untuk menerima vaksin di wilayah Depok, Jawa Barat.
Namun, ternyata narasi yang banyak beredar tersebut tidaklah benar. Faktanya video itu menceritakan aksi Babinsa Duren Mekar Depok yang sedang mengamankan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Terkait viralnya video tersebut, Dandim 0508/Depok Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe membantah bahwa tindakannya tersebut dilakukan untuk memaksa warga melakukan vaksin.
Fahmi mengatakan bahwa anggotanya tengah membantu warga mengamankan keluarganya yang membawa senjata tajam (sajam). Pria yang diapit oleh anggota TNI tersebut ternyata adalah orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).
Fahmi menjelaskan awal kejadian ini terjadi saat sang kakak pelaku meminta bantuan Ketua RT untuk mengamankan adiknya karena meresahkan warga.
"Kejadian bermula dari laporan kakak pelaku, Kidan, yang meminta bantuan kepada Ketua RT setempat untuk mengamankan adiknya yang sering meresahkan warga," kata Aulia Fahmi dalam keterangan, Minggu (6/2).
Laporan yang diterima oleh Ketua RT itupun diteruskan kepada Babinsa Duren Mekar, Sertu Mukidi bersama dengan pihak Puskesmas dan Dinas Sosial Bogor untuk menangani ODGJ tersebut.
ODGJ yang diketahui bernama Mulyadi itu pun berhasil diamankan dan diberi suntikan yang berisi obat penenang dari pihak Puskesmas.
"Mulyadi berhasil diamankan dan diberikan (disuntik) obat penenang dari pihak Puskesmas,” ujarnya.
Aulia menyampaikan bahwa Mulyadi kini sudah dilarikan ke rumah sakit Dr H Marzoeki Mahdi dengan didampingi pihak keluarga.
“Selanjutnya dibawa ke rumah sakit Dr H Marzoeki Mahdi didampingi pihak keluarga," jelasnya.
Berdasarkan keterangan dari saksi, Mulyadi diduga mengalami gangguan kejiwaan. Dia kerap membawa senjata tajam dan mengancam para warga.
Fahmi pun menegaskan Babinsa Duren Mekar Sertu Mukidi tidak melakukan aksi kekerasaan. Ia menegaskan bahwa kabar yang beredar terkait Babinsa Duren Mekar Sertu Mukidi tidaklah benar.
Baca Juga: Rem Blong, Bus Pariwisata Alami Kecelakaan Tunggal Di Bantul Hingga Tewaskan 13 Orang