Kebakaran Hebat di Kemayoran, 543 Rumah Ludes hingga 1.797 Warga Mengungsi
Kebakaran besar di Kemayoran menghanguskan 543 rumah dan 1.797 warga mengungsi. Diduga akibat korsleting listrik, kerugian mencapai Rp6,3 miliar.
BaperaNews - Kebakaran hebat melanda kawasan padat penduduk di Jalan Kemayoran Gempol, Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa dini hari (21/1).
Peristiwa ini mengakibatkan 543 bangunan hangus dan memaksa 1.797 warga mengungsi. Dugaan sementara menyebutkan bahwa kebakaran dipicu oleh korsleting listrik.
Peristiwa ini menjadi salah satu kebakaran terbesar yang terjadi di wilayah Jakarta Pusat dalam beberapa bulan terakhir. Kondisi kawasan yang padat penduduk membuat kobaran api dengan cepat meluas ke sejumlah titik.
Menurut BPBD Jakarta, kebakaran dilaporkan terjadi sekitar pukul 00.35 WIB. Tim pemadam kebakaran tiba di lokasi 10 menit kemudian, tepatnya pukul 00.45 WIB.
Proses pemadaman berlangsung intens hingga pukul 05.29 WIB, dengan pendinginan baru rampung sekitar pukul 06.00 WIB. Sebanyak 34 unit mobil pemadam kebakaran dan 170 personel diterjunkan untuk menangani kebakaran tersebut.
Kapusdatin BPBD Jakarta, Mohammad Yohan, menjelaskan bahwa kebakaran ini melanda 11 RT, mulai dari RT 01 hingga RT 11 di kawasan Jalan Kemayoran Gempol.
"Data sementara, 543 bangunan terdampak," ungkap Yohan dalam keterangannya kepada media.
Kebakaran ini mengakibatkan 607 kepala keluarga atau setara dengan 1.797 jiwa kehilangan tempat tinggal. Warga yang terdampak sementara ditempatkan di lokasi pengungsian, yaitu Mushola Al-Hasanah dan Masjid Baiturrahman. Kedua tempat ini dijadikan titik utama penampungan para pengungsi.
Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Pusat, Asril Rizal, mengungkapkan bahwa api diduga berasal dari lantai dua rumah salah seorang warga.
"Ketika warga menyadari, api sudah dalam kondisi membesar," ujar Asril. Ia menambahkan bahwa estimasi kerugian material akibat kebakaran ini mencapai Rp6,3 miliar.
Baca Juga : Museum Satria Mandala Kebakaran, Dipicu Arus Pendek dari Mesin Air di Dapur
Berbagai pihak terlibat aktif dalam penanganan kebakaran ini, termasuk Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Jakarta, PMI, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Satpol PP, PLN, Polsek, Koramil, dan Tagana Dinsos.
Petugas terus melakukan pendataan guna memastikan jumlah korban dan kebutuhan mendesak para pengungsi.
Para pengungsi membutuhkan bantuan logistik berupa makanan siap saji, air mineral, selimut, sarung, mukena, serta paket kebutuhan keluarga.
Lokasi pengungsian terus dipantau untuk memastikan distribusi bantuan berjalan lancar dan kebutuhan warga terpenuhi.
Sementara ini, dugaan awal mengarah pada korsleting listrik sebagai pemicu kebakaran. Meski demikian, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih mendalam untuk memastikan penyebab pasti insiden ini. Hasil penyelidikan diharapkan dapat membantu mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Selain penyelidikan, pemerintah daerah juga terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya korsleting listrik. Pemeriksaan instalasi listrik yang sesuai standar di kawasan padat penduduk menjadi salah satu langkah pencegahan yang terus digalakkan.
Kebakaran hebat di Kemayoran ini menjadi peringatan serius akan pentingnya pengelolaan kawasan padat penduduk yang rentan terhadap kebakaran.
BPBD Jakarta mengimbau warga untuk lebih berhati-hati dalam penggunaan listrik dan memastikan instalasi listrik di rumah telah memenuhi standar keamanan.
Sebagai langkah lanjutan, BPBD Jakarta dan pihak terkait berkomitmen melakukan penanganan pasca-kebakaran secara menyeluruh.
Penanganan ini mencakup penyediaan logistik bagi korban, pemulihan lokasi kebakaran, serta evaluasi risiko untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Baca Juga : Imbas Kebakaran Glodok Plaza, Proses Belajar SDN Pinangsia 01 Dialihkan ke Rumah