Kasus Dugaan Bayi Tertukar di RSIJ Cempaka Putih, Polisi Masih Periksa CCTV dan Berkas Rumah Sakit
Polisi selidiki kasus dugaan bayi tertukar di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih , Jakarta, dengan memeriksa CCTV, dokumen, dan sampel DNA untuk mengungkap kebenaran.
BaperaNews - Pihak kepolisian terus menyelidiki kasus dugaan bayi tertukar di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Jakarta. Dugaan ini mencuat setelah salah satu bayi yang dilahirkan di rumah sakit tersebut meninggal dunia.
Dalam proses penyelidikan, polisi memeriksa rekaman CCTV, berkas administratif rumah sakit, serta melakukan pengambilan sampel DNA untuk memastikan identitas bayi.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Susatyo Purnomo Condro, menjelaskan bahwa pihaknya telah memeriksa rekaman CCTV rumah sakit untuk mengusut dugaan bayi tertukar. Selain itu, keterangan dari berbagai saksi, termasuk bidan, perawat, dan pihak keluarga, juga telah dihimpun.
"Kemudian CCTV juga sudah kami ambil, sedang kami teliti. Kami juga sudah melakukan pemeriksaan terkait dengan orang tua, dari rumah sakit, termasuk juga CCTV dari rumah sakit, dari sejak selesai persalinan," ujar Susatyo di TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara (17/12/2024).
Selain rekaman CCTV, polisi juga meminta sejumlah dokumen administratif dari pihak keluarga dan rumah sakit. Dokumen tersebut diperlukan untuk memverifikasi identitas bayi yang diduga tertukar.
"Dilakukan adalah berkoordinasi dengan pihak keluarga dan rumah sakit, apakah ada bukti-bukti yang bersifat administratif untuk meyakinkan bahwa yang meninggal tersebut adalah putranya," jelas Susatyo.
Lebih lanjut, polisi tengah menyelidiki apakah terdapat unsur kelalaian atau kesalahan prosedur dalam proses kelahiran yang terjadi di RSIJ Cempaka Putih.
"Kami terus melaksanakan kegiatan, sampai nanti apakah ada faktor terhadap kelalaian ataukah ada tata laksana rumah sakit yang mungkin tidak tepat," imbuhnya.
Baca Juga : Ortu Biologis Bayi Tertukar di Bogor Batasi Pertemuan dengan Pengasuh, Hanya Boleh Video Call
Proses ekshumasi atau pembongkaran makam bayi dilakukan di TPU Semper pada pagi hari yang sama.
Tindakan ini dilakukan untuk mengambil sampel DNA guna memastikan apakah bayi tersebut merupakan anak biologis pasangan MR dan FS, yang melaporkan kasus ini.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menegaskan bahwa pengambilan sampel DNA merupakan bagian penting dalam penyelidikan.
"(Ekshumasi) untuk mengambil sampel DNA dari bayi. Ini tahapan yang dilakukan oleh penyelidik, dan komitmen dari Polres Jakarta Pusat akan melakukan pendalaman serta mengusut peristiwa ini hingga tuntas," ujar Ade Ary.
Polisi terus mendalami kasus bayi tertukar ini. Dengan langkah-langkah yang telah diambil, pihak berwenang berharap dapat segera mengungkap fakta dan memastikan ada atau tidaknya kelalaian dari pihak rumah sakit.
Proses ini diharapkan memberikan kejelasan kepada keluarga bayi sekaligus menjamin akuntabilitas pihak yang bertanggung jawab.
Kasus dugaan bayi tertukar di RSIJ Cempaka Putih menjadi perhatian publik, khususnya terkait keakuratan prosedur rumah sakit. Polisi berkomitmen untuk menuntaskan penyelidikan kasus ini.
Baca Juga : 2 Bayi yang Tertukar di Bogor Jadi Anak Angkat Polres Bogor