Kapan Puasa Nisfu Syaban 2025? Berikut Niat dan Hukum Mengerjakannya
Simak jadwal puasa nisfu syaban 2025, niat, dan hukum melaksanakannya berdasarkan pendapat ulama berikut ini.

BaperaNews - Puasa Nisfu Syaban adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada pertengahan bulan Syaban.
Ibadah ini dianjurkan karena konon Nisfu Syaban memiliki banyak keutamaan, termasuk sebagai bulan diangkatnya amal manusia dan bulan yang disukai Rasulullah SAW untuk berpuasa.
Namun, apakah informasi tersebut akurat? Apakah Rasulullah SAW menjalankan ibadah puasa Nisfu Syaban? Simak ulasannya berikut ini.
Baca Juga: Begini Cara Tawasul dengan Nama Nabi Khidir agar Doa Cepat Dikabulkan oleh Allah
Kapan Puasa Nisfu Syaban Dilaksanakan?
Puasa Nisfu Syaban dilaksanakan setiap tanggal 15 Syaban dalam kalender Hijriah. Pada tahun 2025, berdasarkan kalender Islam yang diterbitkan oleh Kementerian Agama, Nisfu Syaban jatuh pada hari Jumat, 14 Februari 2025.
Sementara itu, malam Nisfu Syaban dimulai sejak Maghrib sehari sebelumnya, yaitu pada Kamis, 13 Februari 2025.
Malam ini dianggap istimewa karena diyakini sebagai waktu di mana rahmat dan ampunan Allah SWT turun kepada hamba-hamba-Nya.
Oleh karena itu, selain berpuasa di siang harinya, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak ibadah pada malam Nisfu Syaban, seperti sholat, zikir, dan doa.
Hukum Puasa Nisfu Syaban
Puasa Nisfu Syaban termasuk ibadah sunnah yang dianjurkan dalam Islam.
Rasulullah sendiri melakukan puasa di bulan Syaban, sebagaimana hadits yang dicatat oleh Imam Ahmad berikut:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ الْأَيَّامَ يَسْرُدُ حَتَّى يُقَالَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ الْأَيَّامَ حَتَّى لَا يَكَادَ أَنْ يَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ مِنْ الْجُمُعَةِ إِنْ كَانَا فِي صِيَامِهِ وَإِلَّا صَامَهُمَا وَلَمْ يَكُنْ يَصُومُ مِنْ شَهْرٍ مِنْ الشُّهُورِ مَا يَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ لَا تَكَادُ أَنْ تُفْطِرَ وَتُفْطِرَ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قَالَ قُلْتُ يَوْمُ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمُ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ وَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ قَالَ قُلْتُ وَلَمْ أَرَكَ تَصُومُ مِنْ شَهْرٍ مِنْ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ قَالَ ذَاكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ يُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya: “Rasulullah saw berpuasa beberapa hari berturut-turut, sampai-sampai dikatakan, beliau tidak pernah berbuka. Beliau juga berbuka beberapa hari hingga hampir tidak puasa kecuali dua hari dalam sepekan, yaitu dua hari yang biasa beliau gunakan untuk berpuasa, jika tidak (berpuasa terus menerus), maka beliau akan berpuasa dua hari itu. Tidaklah beliau banyak berpuasa kecuali di bulan Sya'ban, Aku bertanya; 'Wahai Rasulullah, engkau berpuasa seakan-akan engkau tidak pernah berbuka dan engkau berbuka seakan engkau tidak berpuasa kecuali dua hari saja, yaitu Senin dan Kamis." Beliau bersabda: "Itulah dua hari yang amalan seorang hamba ditampakkan di hadapan Rabb semesta alam, aku senang ketika amalanku ditampakkan, diriku sedang berpuasa." Usamah melanjutkan; kataku selanjutnya; "Dan kami tidak melihat engkau banyak berpusa kecuali di bulan Sya'ban?." Beliau bersabda: "Itulah bulan yang orang-orang banyak yang lalai antara bulan Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan ditampakkannya amalan-amalan, dan aku suka ketika amalanku diperlihatkan dihadapan Rabbku, sedangkan aku dalam keadaan berpuasa." (HR Ahmad).
Dari hadits ini jelas bahwa Rasulullah sering melakukan puasa saat bulan Syaban karena beliau ingin amalannya diperiksa oleh Allah ketika ia sedang berpuasa.
Para ulama juga sebagian besar berpendapat bahwa puasa ini sunnah dilakukan karena mengikuti kebiasaan Rasulullah yang memperbanyak puasa di bulan Syaban.
Namun, ada juga ulama yang mengatakan bahwa tidak ada dalil jelas mengenai pelaksanaan dan anjuran puasa Nisfu Syaban.
Baca Juga: Hati-Hati! Ini Hukum Memakai Uang Kas Masjid untuk Kepentingan Pribadi
Niat Puasa Nisfu Syaban
Sebagaimana ibadah puasa lainnya, puasa Nisfu Syaban juga diawali dengan niat. Berikut bacaan niat puasa Nisfu Syaban dalam bahasa Arab, latin, dan artinya:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ لِتَطَوُّعِ نِصْفِ شَعْبَانَ لِلَّهِ تَعَالَى
Latin: Nawaitu shauma ghadin li tatawwu'i nisfi Sya'bana lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah Nisfu Syaban karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Puasa Nisfu Syaban
Puasa Nisfu Syaban dilakukan dengan cara yang sama seperti puasa sunnah lainnya.
Umat Islam disunnahkan untuk makan sahur sebelum waktu Subuh, karena sahur memiliki keberkahan sebagaimana disebutkan dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda:
"Bersahurlah kalian, karena dalam sahur terdapat keberkahan." (HR. Bukhari dan Muslim).
Setelah sahur, puasa dimulai dari terbit fajar hingga waktu Maghrib dengan menahan diri dari makan, minum, serta hal-hal yang dapat membatalkan puasa.
Selain menahan lapar dan dahaga, dianjurkan juga untuk memperbanyak ibadah seperti membaca Alquran, berzikir, serta memperbanyak doa agar ibadah semakin bermakna dan mendapatkan pahala yang lebih besar.
Saat azan Maghrib berkumandang, puasa dapat dibuka dengan makanan yang sederhana seperti air putih dan kurma, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Baca Juga: Amalkan Doa Ini Agar Tidak Mengalami Mimpi Basah saat Tidur
Apakah Puasa Nisfu Syaban Bid'ah?
Puasa di bulan Syaban bukanlah bid'ah karena memiliki dasar dalam sunnah Rasulullah SAW. Hal ini berdasarkan pendapat para ulama seperti Imam Nawawi dan Ibnu Rajab Al-Hanbali.
Namun, puasa di pertengahan bulan Syaban atau puasa Nisfu Syaban tidak memiliki dalil kuat.
Oleh sebab itu, perlu dipahami bahwa hukum puasa Nisfu Syaban lebih kepada bagian dari ibadah sunnah di bulan Syaban secara umum, bukan spesifik di pertengahan bulan Syaban atau malam Nisfu Syaban itu sendiri.
Kesimpulan
Tahun 2025, puasa Nisfu Syaban jatuh pada hari Jumat, 14 Februari, dengan malam Nisfu Syaban dimulai sejak Kamis, 13 Februari 2025 setelah Maghrib.
Meskipun tidak wajib, puasa Nisfu Syaban menjadi kesempatan untuk meraih pahala dan keberkahan, mengingat bulan Syaban merupakan waktu diangkatnya amal manusia.
Referensi:
- Kompas.com. Kapan Puasa Nisfu Syaban 2025? Catat Tanggal, Niat, dan Keutamaannya. Tautan: https://www.kompas.com/jawa-tengah/read/2025/02/11/233211988/kapan-puasa-nisfu-syaban-2025-catat-tanggal-niat-dan-keutamaannya?page=all
- NU Jabar. Keutamaan Bulan Sya'ban dan Nusfu Syaban dalam Hadits Nabi. Tautan: https://jabar.nu.or.id/hikmah/keutamaan-bulan-sya-ban-dan-nisfu-syaban-dalam-hadits-nabi-4P8Np
- Baznas.go.id. Apa Hukum Puasa Nisfu Syakban, Ini Penjelasan Ulama. Tautan: https://baznas.go.id/artikel-show/Apa-Hukum-Puasa-Nisfu-Syakban,-Ini-Penjelasan-Ulama/933