Kabar Duka, Ulama Besar di Aceh Abu Kuta Krueng Meninggal Dunia
Aceh berduka, ulama kharismatik Abu Kuta Krueng wafat di RSUDZA Banda Aceh. Sosoknya dikenang atas dedikasi dalam pendidikan Islam.

BaperaNews - Aceh kembali berduka atas wafatnya salah satu ulama kharismatik, Abu H Usman Bin Ali, yang lebih dikenal sebagai Abu Kuta Krueng.
Beliau meninggal dunia pada Kamis (13/2/2025) sekitar pukul 04.30 WIB di Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.
Abu Kuta Krueng menghembuskan napas terakhir setelah menjalani perawatan di RSUDZA. Kabar duka ini pertama kali tersebar melalui pesan berantai di media sosial menjelang subuh.
Tgk Mujlisal Abu Kuta Krueng membagikan informasi ini melalui akun Facebook-nya dengan menuliskan, "Innalillahi wainna ilaihi raji’un. Telah berpulang ke rahmatullah Abu Kuta Krueng pada malam Kamis pukul 04.30 dini hari 13 Feb 2025 di RSUZA."
Berita ini dengan cepat menyebar di kalangan masyarakat, yang merasa kehilangan sosok ulama besar yang berperan penting dalam dunia pendidikan Islam di Aceh.
Semasa hidupnya, Abu Kuta Krueng dikenal sebagai pimpinan Dayah Darul Munawwarah, yang berlokasi di Ulee Glee, Kuta Krueng, Pidie Jaya.
Baca Juga : Kabar Duka, Habib Hasan Pimpinan Majelis Nurul Mustofa Meninggal Dunia
Pesantren yang beliau pimpin menjadi pusat pendidikan agama bagi generasi muda dan telah melahirkan banyak santri yang berkiprah dalam berbagai bidang keislaman.
Sebagai seorang ulama yang dihormati, beliau aktif dalam membimbing masyarakat serta menjadi panutan dalam berbagai aspek kehidupan beragama.
Wafatnya Abu Kuta Krueng menjadi kehilangan besar bagi masyarakat Aceh, terutama bagi para santri dan jamaah yang selama ini mengikuti bimbingannya.
Kepergian Abu Kuta Krueng meninggalkan duka mendalam bagi banyak pihak. Sosoknya yang dikenal luas sebagai ulama yang bijaksana dan penuh keteladanan membuat kepergiannya dirasakan sebagai kehilangan besar, tidak hanya bagi kalangan pesantren tetapi juga masyarakat Aceh secara umum.
Masyarakat serta para santri terus mengenang jasa-jasanya dalam mendidik generasi muda dan menyebarkan ilmu agama.
Warisan ilmu yang beliau tinggalkan melalui pesantren dan ajaran-ajarannya akan tetap menjadi bagian penting dari perjalanan pendidikan Islam di Aceh.
Baca Juga : Profil Syarifah Fadhlun Yahya, Istri Habib Rizieq yang Telah Berpulang