Israel Diserang: Lebih dari 200 Orang Tewas Akibat Serangan Hamas
Israel diserang kelompok militan Islam Palestina (Hamas), mengakibatkan 200 orang tewas dan 1000 orang terluka. Simak selengkapnya!
BaperaNews - Israel menjadi sasaran serangan hamas yang mematikan. Dalam serangan tersebut, lebih dari 200 orang tewas dan lebih dari 1.000 lainnya terluka. Selain itu, puluhan warga sipil Israel dilaporkan disandera.
Militer Israel menyebutkan bahwa perang Israel ini bermula pada Sabtu dini hari, dengan militer Hamas menyerbu komunitas-komunitas di dekat Jalur Gaza.
"Teroris mengamuk dan masuk ke rumah-rumah, membantai warga sipil," ujar perwakilan militer Israel seperti dilansir AFP, Minggu (8/10).
Sementara di sisi lain, Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa serangan balasan Israel telah menyebabkan 232 korban jiwa di Jalur Gaza.
Baca Juga : Merinding! 95 Siswa di Kenya Mendadak Lumpuh Karena Penyakit Ini
Mengenal Hamas dan Fakta Dibalik Serangannya ke Israel
Dalam konteks Israel diserang, Hamas kerap menjadi sorotan. Hamas, kelompok militan Islam Palestina yang kini memerintah Jalur Gaza, memiliki sejarah panjang konflik dengan Israel.
Berdiri pada 1987, tujuan utama Hamas adalah mendirikan negara Islam di Palestina. Setelah memenangkan pemilu legislatif Palestina 2006, mereka menguasai Gaza pada 2007.
Ketegangan antara Israel dan Hamas bukanlah hal baru, tetapi serangan terbaru ini, dengan Hamas menembakkan lebih dari 5.000 roket ke Israel dalam waktu 20 menit, dianggap sebagai salah satu eskalasi terbesar.
Menurut NDTV, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyatakan, "Kami berada dalam keadaan perang".
Beberapa fakta penting tentang Hamas meliputi:
- Negara Islam - Didirikan dengan visi mendirikan negara Islam di Palestina.
- Penguasa Gaza - Sejak 2007, Hamas memerintah Jalur Gaza setelah konflik dengan rivalnya, Fatah.
- Organisasi Teroris - Disebut sebagai organisasi teroris oleh negara-negara seperti Israel, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
- Isolasi Internasional - Hamas menghadapi isolasi global karena aksi militannya dan penolakannya terhadap Israel.
- Krisis Terbaru - Serangan terbaru ke Israel adalah eskalasi terbesar sejak pertempuran 10 hari pada 2021.
Terkait serangan ini, Hamas menyatakan telah memutuskan untuk mengakhiri semua tindakan pendudukan Israel. "Impunitas mereka telah berakhir, dan kami mengumumkan Operasi Banjir Al-Aqsa," dikutip Minggu (8/10).
Situasi di Palestina dan Israel saat ini sangat genting. Eskalasi konflik antara Hamas dan Israel menuntut perhatian dunia untuk segera menemukan solusi perdamaian.
Harapan besar diarahkan agar pertumpahan darah yang tidak perlu ini dapat segera berakhir dan kedamaian kembali di wilayah tersebut.
Baca Juga : Ketua DPR AS Kevin McCarthy Dipecat, Begini Alasannya!