Indonesia Tak Masuk Daftar Negara Yang Kecam Agresi Rusia, Ada Apa?
Twitter resmi Misi PBB Norwegia, New York yakni @NorwayUN mengungkap daftar 80 negara yang mendukung penghentian serangan yang dilakukan Rusia ke Ukraina, dari daftar tersebut tidak ada nama Indonesia didalamnya. Simak berita lengkapnya!
BaperaNews - Sejumlah negara anggota PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) mengecam tindakan invasi Rusia ke Ukraina, daftar negara tersebut diungkap oleh akun Twitter resmi Misi PBB Norwegia, New York @NorwayUN.
“Hari ini ada 11 anggota Dewan Keamanan (DK) PBB memilih untuk mendukung pengakhiran agresi Rusia kepada Ukraina yang telah melanggar Piagam PBB, kelompok lintas dari 67 negara anggota PBB mendukung tulisan ini” cuitnya Sabtu 26 Februari 2022.
Akun tersebut juga mengungkap ada 80 negara yang mendukung resolusi penghentian serangan Rusia ke Ukraina diantaranya Belgia, Australia, Kanada, Belanda, Amerika Serikat, Singapura, dan Turki. Namun tidak ada nama Indonesia dalam daftar tersebut.
Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pemerintah Indonesia, kenapa Indonesia tidak masuk dalam daftar tersebut. Juru bicara RI, Teuku Faizasyah menyatakan nantinya akan ada penjelasan tentang hal ini. “Resolusi DK tersebut tidak diadopsi” ujarnya.
Baca Juga: Usai Viral "New Moscow Canggu", Rusia Bakal Buka Kantor Konsulat Jenderal di Bali
Indonesia melalui Kemenlu sebelumnya mengeluarkan pernyataan tentang invasi Rusia ke Ukraina, ada lima poin yang dirilis, diantaranya ialah serangan Rusia ke Ukraina kemungkinan bisa mengganggu stabilitas dan perdamaian kawasan di dunia.
“Indonesia meminta situasi ini bisa berhenti dan semua pihak berhenti bermusuhan, juga membuat penyelesaian masalah secara damai dengan diplomasi.
Presiden Jokowi sebelumnya juga mengeluarkan pernyataan dalam akun Twitter resminya, meminta Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk menghentikan perang. “Stop perang, perang menyengsarakan umat manusia dan juga membahayakan dunia” tulisnya.
“Rivalitas dan ketegangan di Ukraina sebaiknya dihentikan sesegera mungkin, semua pihak yang terlibat taha diri dan kita semua harus punya kontribusi untuk perdamaian, perang tidak boleh ada lagi” lanjutnya.
Sedangkan Venezuela secara terbuka mendukung serangan Rusia ke Ukraina, hal ini disampaikan oleh Presiden Venezuela, Nicolas Maduro hari Selasa malam 1 Maret 2022, ia menyampaikan telah menelpon Presiden Rusia, Vladimir Putin, menurutnya NATO adalah pihak yang salah dalam kejadian ini.
“Percakapan dengan Presiden Vladimir Putin, Ratifikasi terhadap tindakan destabilitas NATO” ujarnya dalam cuitan di Twitter.
Hal senada juga diungkap Kremlin dalam keterangan persnya, “dukungan kuat” ujarnya.
Sementara itu Vladimir Putin memutuskan perang dengan Ukraina bukan tanpa alasan, melainkan untuk melindungi penduduk sipil di wilayah Donbass dan ingin Kiev mengakui kedaulatan Rusia atas Krimea.