Kabar Baik, AS Dan Rusia Damai dan Lakukan Misi Ini Bersama

AS dan Rusia sempat memanas setelah AS mendukung Ukraina dan memberi sanksi kepada Rusia terkait operasi militer Rusia, namun AS dan Rusia dikabarkan damai demi perjanjian ini.

Kabar Baik, AS Dan Rusia Damai dan Lakukan Misi Ini Bersama
Amerika Serikat dan Rusia berdamai. Gambar : abcnews.go.com

BaperaNews - Hubungan Amerika Serikat dan Rusia sempat memanas setelah AS mendukung Ukraina dan memberi sanksi kepada Rusia terkait operasi militer Rusia kepada Ukraina. Kini hubungan AS dan Rusia dikabarkan mulai mendingin, bukan di sektor politik, namun di sektor antariksa.

Kedua Negara menandatangani integrasi penerbangan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Dalam kesepakatan tersebut, kosmonot Rusia bisa menumpang terbang memakai pesawat antariksa milik AS, dan sebaliknya.

Badan Antariksa Rusia Roscosmos menyatakan perjanjian tersebut untuk pengembangan dan promosi kerjasama kedua Negara di program ISS dimana di masa depan akan difasilitasi program eksplorasi luar angkasa dengan tujuan perdamaian.

Sementara itu Badan Antariksa AS NASA mengungkap penerbangan pasca perjanjian dilakukan pada September 2022 mendatang, astronot AS Frank Rubio akan lepas landas di Baikonur Cosmodrome yang disewa oleh Rusia di Kazakhstan.

Rubio tidak sendiri, ia akan bersama dua orang kosmonaut yakni Sergey Prokepyev dan Dmytri Petelin menuju ISS. Sementara itu Kosmonaut Anna Kikina terbang bersama dua astronot AS dan seorang astronot Jepang.

Mereka meluncur dengan penerbangan SpaceX Crew Dragon menuju laboratorium orbital di Kennedy Space Center NASA di Florida AS.

Baca Juga : Rusia Bantah Hancurkan Gudang Gandum Di Odessa Ukraina

Badan Antariksa AS juga menyatakan mereka memiliki satu orang dari Rusia dan AS di ISS untuk memastikan laborat tetap berjalan. “Awak terbang dengan terintegrasi, memastikan ada awak yang terlatih dengan baik di stasiun untuk pemeliharaan itu penting dan perjalanan luar angkasa” ujar keterangan resmi NASA (24/7).

NASA dan Rosmocos sebelumnya telah bekerjasama selama dua dekade, mengembangkan penelitian rutin secara bertahun-tahun dalam tujuan bagian dari aliansi sipil lama. Namun hubungan keduanya memanas setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan untuk menyerang Ukraina dimana AS bersama sejumlah Negara lainnya memberi sanksi untuk Rusia.

Rusia juga memanas dan membalas Negara-negara yang dianggap tidak bersahabat dengan menutup ekspor minyak dan gandum untuk mereka, membuat mereka harus mencari minyak dan gandum dari Negara lain hingga menyebabkan inflasi parah.

Kini kedua Negara berdamai namun belum di sisi ekonomi maupun politik, perdamaian baru berada di sisi astronomi. Meski tidak ada hubungannya dengan politik, kerjasama kedua Negara tersebut diantisipasi banyak orang dan menarik perhatian mengingat besarnya ketegangan politik yang terjadi beberapa bulan terakhir.

Baca Juga : Joe Biden Positif Covid-19, Gejala Pilek Tanpa Demam