Ibu Tiri yang Siksa Nizam Bocah SD hingga Tewas Ngaku ke Ibu Kandung karena Dendam
Ifturrahmah, ibu tiri dari Nizam, bocah SD berusia 6 tahun, mengaku bahwa ia membunuh Nizam karena rasa dendam terhadap ibu kandung korban.
BaperaNews - Ifturrahmah (24), ibu tiri dari Nizam, bocah SD berusia 6 tahun, telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan kematian Nizam.
Ifturrahmah mengaku bahwa tindakannya tersebut didorong oleh rasa dendam terhadap ibu kandung korban.
Peristiwa tragis ini terjadi di Komplek Purnama Agung 7, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Penganiayaan terhadap Nizam dimulai pada Senin (19/8), ketika Ifturrahmah melakukan penyiksaan brutal terhadap bocah tersebut.
Nizam kemudian ditemukan tewas pada Kamis (22/8), dalam kondisi mengenaskan. Jenazah korban ditemukan di celah antara dinding rumah pelaku dan tetangga, dibungkus dalam karung.
Kepala Bidang Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Raden Petit Wijaya, mengungkapkan bahwa motif Ifturrahmah melakukan penganiayaan adalah karena dendam terhadap ibu kandung Nizam, Tiwi.
Petit menyebutkan bahwa Ifturrahmah sejak awal tidak mau mengurus anak tirinya dan merasa cemburu terhadap perhatian yang diberikan ayah Nizam, Ichan, kepada anaknya.
"Saya sudah bertemu tersangka itu tadi malam di Polda. Saya menanyakan kenapa bisa dia (tersangka) melakukan ini ke anak saya. Anak saya itu sesalah apa sih?" kata Tiwi saat ditemui pada pra-rekonstruksi di Polda Kalbar, Sabtu (24/8).
Tiwi juga mengungkapkan bahwa Ifturrahmah merasa cemburu jika suaminya lebih sayang kepada Nizam dibandingkan anaknya sendiri.
Baca Juga : Alibi Anak Pergi Liburan, Ternyata Dibunuh Ibu Tiri di Pontianak
Nizam sebelumnya tinggal bersama ibu kandungnya di Jakarta sebelum pindah ke Pontianak dua tahun lalu untuk tinggal bersama ayah dan ibu tirinya.
Tiwi mengaku sudah berusaha ikhlas menerima kepergian putranya, namun tetap menginginkan tersangka mendapatkan hukuman yang setimpal.
Jenazah Nizam dimakamkan di kampung halaman ayahnya di Desa Seri Bandung, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir, pada Sabtu (24/8), pukul 23.15 WIB. Ayah Nizam, Ichan, dan neneknya tampak sangat berduka saat pemakaman.
Ratusan pelayat turut mengantar jenazah Nizam ke tempat peristirahatan terakhir di TPU Desa Seri Bandung.
Sobirin, seorang tokoh masyarakat Desa Seri Bandung, mengungkapkan belasungkawa dan mengecam tindakan penganiayaan yang terjadi. "Kami warga Seri Bandung mengucapkan turut berduka cita.
Semoga almarhum ananda Nizam tenang di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," ujar Sobirin. Ia juga berharap agar pelaku penganiayaan diproses secara hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kepala Desa Seri Bandung, Fansuri, menjelaskan bahwa keluarga ayah dan ibu tiri Nizam memiliki hubungan kekerabatan. Saat ini, keluarga sedang berduka dan belum bisa memberikan pernyataan lebih lanjut kepada media.
Baca Juga : Mahasiswi Hukum di NTB Tewas Diperkosa-Dibunuh Pacarnya, Ada Tombak dan Pisau