Viral Penumpang KAI Desak Jadwal Dipercepat Karena Ibu Meninggal, Netizen: Saran, Kalau Mau Cepat Naik Mobil Pribadi
Viral penumpang KAI desak percepatan jadwal kereta demi menghadiri pemakaman ibu. Netizen kritik aksi tersebut, menyarankan gunakan transportasi pribadi untuk situasi darurat.
BaperaNews - Video yang beredar viral di media sosial memperlihatkan penumpang kereta api yang mengamuk dan mendesak agar jadwal keberangkatan kereta dipercepat.
Dalam video yang diunggah oleh akun X @Heraloebss pada Kamis (28/11), tampak penumpang tersebut marah kepada petugas KAI karena permintaannya untuk mempercepat waktu keberangkatan tidak dipenuhi.
Penumpang KAI yang diketahui bernama Nurliyani ini mengungkapkan bahwa orang tuanya baru saja meninggal, dan ia ingin segera berangkat untuk keperluan pemakaman.
Dalam video tersebut, Nurliyani dengan tegas meminta kebijakan dari pihak KAI agar ia bisa segera berangkat meskipun jadwal keberangkatan kereta yang akan dinaikinya sudah ditentukan.
"Saya beli tiket, saya sudah memenuhi aturan, mengikuti aturan, tetapi saya minta kebijakan dari pihak KAI karena orang tua saya sudah meninggal," ucap Nurliyani dalam video.
Ia juga menyebutkan bahwa petugas KAI sebelumnya membiarkan penumpang lain naik tanpa tiket pada keberangkatan sebelumnya, namun saat ia meminta keringanan, pihak KAI menolaknya.
Selain itu, penumpang yang berasal dari Rangkasbitung ini juga mengungkapkan rasa frustrasinya dengan menghubungkan masalah tersebut dengan nama Presiden Prabowo.
"Ini subsidi pemerintah, jadi mau dibawa ke mana ini Pak Prabowo, saya minta kebijakan dari Pak Prabowo," ujar Nurliyani.
Meskipun niat awalnya ingin mendapatkan simpati publik, video tersebut justru menuai berbagai reaksi negatif dari netizen.
Baca Juga : KAI Ganti Bantalan Rel Kayu dengan Sintetis, Ramah Lingkungan dan Tahan Lama
Tak sedikit yang mengkritik tindakan Nurliyani dalam video tersebut. Beberapa netizen memberikan pendapat bahwa jadwal keberangkatan kereta api memang sudah ditentukan dan tidak bisa dipercepat begitu saja.
"Kan kalau angkutan umum sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan oleh KAI, saran buat ibu kalau mau cepat naik mobil pribadi," tulis akun @nanojxxx.
Bahkan ada yang menyebutkan bahwa Nurliyani tidak seharusnya bertindak seperti itu, karena ia hanya salah satu penumpang yang tidak memiliki hak istimewa untuk mengubah jadwal kereta.
Tidak hanya itu, ada juga netizen yang mengungkapkan bahwa petugas KAI sebenarnya sudah berusaha membantu dan memberikan solusi.
Seorang netizen yang mengaku temannya bekerja sebagai petugas KAI menjelaskan bahwa Nurliyani awalnya membeli tiket untuk kereta jam 4 sore, namun tiket tersebut sudah habis.
Pihak KAI pun berusaha membantu dengan menawarkan tiket untuk kereta yang berangkat jam 6 sore, namun ia tetap mendesak untuk berangkat pada kereta jam 4 sore tanpa menunjukkan bukti kematian orang tuanya, yang menurut aturan KAI adalah syarat untuk mendapatkan keringanan jadwal.
"Si ibu minta ikut berangkat kereta jam 4 sore, dari pihak KAI-nya bisa mengusahakan dan membantu asal menunjukkan bukti, tapi si ibu tidak bisa menunjukkannya," tulis akun @kipasbanyakdxxx.
Baca Juga : KAI Catat Nilai Barang Tertinggal di Kereta Mencapai Rp11,4 Miliar pada Tahun 2024