Heboh! Varian Baru Covid -19, Apakah 'Omicron Siluman' Lebih Bahaya?
Setelah dihebohkan dengan kehadiran omicron yang menyebar begitu cepat, kini masyarakat kembali dihebohkan dengan varian baru dari covid-19 yakni omicron siluman. Apakah varian ini lebih berbahaya? simak berita lengkapnya dibawah!
BaperaNews - Setelah varian omicron, kini muncul kembali varian baru covid-19, yang dinamai omicron siluman, apakah varian ini lebih parah dari varian sebelumnya?
Dilansir dari Tempo, omicron siluman ialah jenis covid-19 yang oleh ilmuwan disebut sebagai omicron BA.2, diberi nama siluman karena lebih sulit diidentifikasi pada tes PCR. “Melihat negara lain dimana BA.2 sekarang lebih menyali, kami tidak melihat ada lonjakan kasus yang lebih tinggi dari yang sebelumnya diperkirakan” ujar ahli epidemiologi dari WHO (Badan Kesehatan Dunia), boris Pavlin.
Omicron siluman ini tidak muncul ketika dilakukan tes PCR dan mampu menyebabkan penyakit serius seperti varian delta terutama untuk mereka para pasien yang mempunyai komorbid atau penyakit bawaan, tingkat penularannya 30% lebih cepat dari omicron biasa.
Hingga kini belum diketahui kenapa varian ini sulit terdeteksi di tes PCR yang merupakan dianggap sebagai tes paling tepat atau paling akurat untuk covid-19 dibanding jenis tes lain seperti rapid dan antigen. Jadi akan sulit diketahui titik penularannya dan bisa berakibat parah jika banyak orang tertular karena sulitnya mendeteksi keberadaannya.
Baca Juga: Karantina Tiga Hari Bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri Berlaku Mulai Besok
Menurut data survei awal, pelacakan kontak BA.2 menyebar lebih cepat di Inggris dari BA.1 (omicron), hal ini menunjukkan vaksin efektif melawan BA.2 daripada BA.1. Di Denmark juga dilakukan studi terhadap omicron siluman dan menemukan jenis ini lebih mudah menyebar daripada omicron biasa, begitupun untuk vaksin, para peneliti mengungkap vaksin masih bisa melindungi dari infeksi dan penularan jenis virus covid-19 lainnya.
“BA.2 nampaknya tidak begitu menyebabkan penyakit yang lebih parah gejalanya dari BA.1, dan vaksin yang sudah ada itu sudah efektif untuk melawannya, sebagaimana melawan varian covid-19 yang lainnya” lanjutnya.
Sementara di Indonesia, Kemenkes RI mencatat ada 235 pasien covid-19 yang sudah terinfeksi omicron siluman, dan kemungkinan sudah tersebar ke berbagai wilayah Indonesia. Saat ini negara yang sudah terpapar omicron siluman ada 57 negara yang dominan ialah di Nepal, Filipina, India, Qatar, dan Denmark.
Menurut laporan dari berbagai negara, gejala omicron siluman hampir sama dengan omicron biasa yakni sakit tenggorokan, badan pegal, sakit kepala, batuk, pilek. Gejalanya ringan namun bukan berarti tidak bahaya, virus ini sangat menular dan membuat lonjakan kasus omicron di berbagai negara.
Baca Juga: Kelompok Peretas Anonymous Nyatakan Perang Dengan Rusia