Hasto Sebut PDIP Tak Pernah Tawari Anies Baswedan Maju Pilgub Jabar

Hasto Kristiyanto sebut bahwa ia tidak pernah secara khusus menawarkan Anies Baswedan maju Pilgub Jabar.

Hasto Sebut PDIP Tak Pernah Tawari Anies Baswedan Maju Pilgub Jabar
Hasto Sebut PDIP Tak Pernah Tawari Anies Baswedan Maju Pilgub Jabar. Gambar : Kumparan/Dok. Thomas Bosco

BaperaNews - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) baru saja mengumumkan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat untuk pemilihan umum mendatang. Pada tanggal 30 Agustus 2023, PDIP resmi mengusung Jeje Wiradinata dan Ronal Sunandar Surapradja sebagai pasangan calon dalam Pilgub Jabar.

Dalam acara tersebut, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, menjelaskan bahwa partainya tidak pernah menawari Anies Baswedan untuk maju dalam Pilgub Jabar.

"Secara khusus tidak (menawari Anies maju di Jawa Barat). Tetapi ini menunjukkan bagaimana memang publik memberikan suatu persepsi yang cukup luas," ungkap Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat.

Isu mengenai Anies Baswedan yang akan dipasangkan dengan Ketua DPD PDIP Jawa Barat, Ono Surono, memang sempat beredar sebelum pengumuman resmi.

Hal ini membuat banyak orang bertanya-tanya apakah Anies akan menjadi kandidat dalamĀ Pilkada 2024. Bahkan, Bendahara DPC PDIP Kota Bandung, Folmer Silalahi, sempat menyatakan bahwa kepastian Anies-Ono untuk dicalonkan mencapai 95 persen.

Namun, Hasto mengungkapkan bahwa spekulasi tersebut muncul karena mereka berdua dipersepsikan sebagai korban keadaan.

"Spekulasi pasangan Pak Anies-Ono itu menunjukkan bahwa Pak Anies memang mendapatkan dukungan karena sama-sama dengan PDI Perjuangan dipersepsikan sebagai korban," jelasnya.

Di sisi lain, Anies Baswedan sendiri telah menolak tawaran untuk maju dalam Pilgub Jabar. Melalui stafnya, Sahrin Hamid, Anies menyatakan bahwa ada perbedaan signifikan antara situasi di Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Juga: Partai Buruh dan PKB Bantah Isu Daftarkan Anies Baswedan ke KPU Hari Ini

"Ada perbedaan antara di Jawa Barat dan di Jakarta. Kalau di Jakarta kan ada aspirasi dari warga dan partai politik, sedangkan untuk Jawa Barat memang baru kali ini, kurang lebih baru hari ini, sehingga itu menjadi salah satu pertimbangan," kata Sahrin.

Sahrin juga menambahkan bahwa aspirasi masyarakat untuk Anies maju di Pilgub Jakarta terlihat dari dukungan yang diterima di tingkat wilayah dan daerah. Namun, hal ini tidak terjadi di Jawa Barat, di mana tidak ada permintaan khusus dari warga atau partai politik setempat.

"Tidak ada secara khusus permintaan dari warga masyarakat maupun aspirasi dari partai politik di tingkat daerah maupun di tingkat wilayah," terang Sahrin.

Meskipun menolak tawaran tersebut, Sahrin menekankan bahwa Anies menghargai dan berterima kasih atas pinangan dari PDIP.

"Anies berterima kasih dan mengapresiasi tawaran dari partai yang memintanya maju di Pilgub Jabar," jelasnya. Menariknya, Anies kemungkinan akan memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai keputusannya tidak maju pada keesokan harinya, yaitu 30 Agustus 2023.

Hasto menegaskan bahwa PDIP akan terus menjalin komunikasi positif dengan Anies, yang mungkin akan menjadi modal penting untuk kerjasama di masa depan.

"Kami terus melakukan komunikasi yang sangat positif dengan Pak Anies dan ada saling kesepahaman dan ini akan jadi modal bagi kerjasama ke depan," tutup Hasto.

Baca Juga: Megawati Tidak Mau Anies, Pramono Anung-Rano Karno Daftar Pilgub Jakarta Hari Ini