Hasil Penyelidikan Sementara Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar
Kapolri Jenderal Listyo Sigit memberikan hasil penyelidikan sementara bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Total terdapat 2 korban tewas, 8 luka-luka. Pelaku diduga jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
BaperaNews - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebutkan hasil penyelidikan sementara aksi terorisme di Polsek Astana Anyar, Bandung pada Rabu (7/12) bahwa Pelaku terafiliasi jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
"Pelaku bom bunuh diri ini terafiliasi dengan JAD Bandung atau JAD Jawa Barat" Ungkap Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Rabu (7/11).
Adapun identitas dari terduga pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar sudah diketahui. Pria ini berinisial AS (34), warga Kecamatan Batununggal, Kota Bandung.
Gambar wajah dari AS yang telah tersebar itu sudah dibenarkan kakek tirinya, Supono (84). Dilansir dari Detik, Supono, kakek tiri sang pelaku memastikan wajah pada mayat yang tubuhnya terpotong itu merupakan cucunya.
Baca Juga : Ledakan Bom Bunuh Diri Di Polsek Astana Anyar, Ada Pesan Di Motor Pelaku
Pelaku Diduga Kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Karena Membawa Stiker Khusus
Dilansir dari Suara, seorang pengamat dan mantan teroris Sofyan Tsauri menduga pelaku berasal dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Kesimpulannya itu berdasarkan dari atas lampu motor yang terdapat stiker bendera 1515, dimana kelompok 1515 tersebut diketahui merupakan kelompok JAD.
"Motif pelaku terlihat dari motornya tertulis KUHP dan hukum syirik/ kafir perangi penegak hukum setan QS 9: 29. Lalu di atas lampu ada bendera 1515 artinya itu dari kelompok 1515 artinya kelompok JAD," kata Sofyan.
Ia menduga peledak yang digunakan pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar Bandung berbahan TATP atau triaceton triperoxide yang biasa dikenal dengan nama The Mother of Satan alias Ibu Setan.
TATP adalah sejenis bahan high explosive yang memiliki daya ledak tinggi dan punya daya hancur luar biasa, hal ini dilihat berdasarkan dampak pada punggung belakang pelaku yang berlubang besar, menandakan letak bom kemungkinan ada di dalam tas ranselnya..
Akibat aksi terorisme tersebut sebanyak 10 orang yang menjadi korban, di mana dua di antaranya tewas. Korban tewas adalah terduga pelaku bom bunuh diri dan seorang anggota polisi yang berada di kantor Polsek Astana Anyar. Rincian korban luka lainnya ada 3 anggota Polri luka berat, 4 polisi luka ringan, dan satu warga sipil mengalami luka ringan.
Baca Juga : Raib! Uang 149 Juta Dana BLT Dicuri Maling, Warga Miskin Khawatir