Gunung Guntur di Garut Kebakaran, Belasan Hektare Kawasan Hutan Hangus

Gunung Guntur mengalami kebakaran hebat yang menghanguskan belasan hektare hutan.

Gunung Guntur di Garut Kebakaran, Belasan Hektare Kawasan Hutan Hangus
Gunung Guntur di Garut Kebakaran, Belasan Hektare Kawasan Hutan Hangus. Gambar : Tangkapan Layar Instagram/@garut_traveling

BaperaNews - Gunung Guntur di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, mengalami kebakaran hebat yang telah menghanguskan belasan hektare kawasan hutan. Kebakaran yang mulai terjadi pada Senin (19/8) ini terus berkobar hingga Selasa (20/8), menyulitkan upaya pemadaman oleh petugas. 

Api terlihat menyala di beberapa titik di ketinggian, sementara kepulan asap menyebar ke pemukiman warga akibat hembusan angin kencang.

Menurut Kapolsek Tarogong Kaler, Iptu Sona Rahadian Amus, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Guntur telah terjadi sejak Senin dan terus berlanjut hingga Selasa malam.

"Benar, kebakaran terjadi di Gunung Guntur. Sejak pagi tadi, personel gabungan sudah berupaya melakukan pemadaman, namun api terus berkobar dan menjalar," ungkap Sona.

Kebakaran ini terjadi di kawasan hutan yang terletak cukup jauh dari permukiman warga sehingga tidak ada risiko langsung terhadap pemukiman. Meski begitu, kepulan asap yang dihasilkan oleh kebakaran tersebut menyebar luas ke wilayah pemukiman di kaki gunung, khususnya di kawasan Rancabango.

Upaya pemadaman yang dilakukan oleh petugas gabungan dari berbagai instansi terus menghadapi kesulitan. Beberapa unit mobil pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran Garut telah dikerahkan ke lokasi, namun medan yang terjal membuat mereka kesulitan mencapai titik-titik api yang berada di tengah hutan.

Hal ini menghambat proses pemadaman dan membuat api semakin sulit dikendalikan.

Sejak kebakaran ini terjadi, upaya pemadaman terus dilakukan secara intensif. Namun, hingga Selasa malam, api masih belum bisa dipadamkan sepenuhnya. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran akan meluasnya kebakaran ke area hutan lainnya jika tidak segera tertangani.

Baca Juga: Fakta-fakta Kebakaran di Manggarai, Penyebab Diduga dari Pengisian Daya Ponsel

Gunung Guntur, yang dikenal sebagai salah satu gunung berapi aktif di Jawa Barat, kerap kali menjadi lokasi kebakaran hutan saat musim kemarau. Karhutla di kawasan ini biasanya disebabkan oleh kondisi cuaca yang panas dan kering, serta angin kencang yang mempercepat penyebaran api.

Meski begitu, penyebab pasti dari kebakaran kali ini masih belum diketahui secara pasti, dan pihak berwenang masih terus melakukan penyelidikan.

Kebakaran hutan di Gunung Guntur ini juga berdampak pada kualitas udara di sekitar wilayah Garut. Asap tebal yang dihasilkan oleh kebakaran hutan ini dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi warga, terutama bagi mereka yang memiliki masalah pernapasan.

Warga di sekitar kawasan yang terdampak disarankan untuk tetap berada di dalam rumah dan menggunakan masker jika harus keluar rumah untuk mengurangi dampak dari paparan asap.

Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Jawa Barat, termasuk di Gunung Guntur, menjadi perhatian serius pemerintah daerah dan pusat. Setiap tahun, kawasan hutan di daerah ini sering kali mengalami kebakaran, yang tidak hanya merusak lingkungan tetapi juga mengancam keberlangsungan ekosistem di wilayah tersebut.

Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi risiko terjadinya kebakaran hutan.

Selain itu, kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat, sangat penting dalam penanganan kebakaran hutan seperti yang terjadi di Gunung Guntur ini.

Kesiapsiagaan dan tindakan cepat sangat diperlukan untuk mencegah meluasnya kebakaran dan meminimalkan dampak yang ditimbulkan.

Baca Juga: Ruko di Mampang Prapatan Kebakaran, 7 Orang Dikabarkan Tewas