Fahd A Rafiq: Partai Politik di Indonesia Wajib Memiliki Platform Jangka Panjang, Apa Maksudnya?
Fahd A Rafiq menegaskan bahwa partai politik di Indonesia harus memiliki platform jangka panjang yang jelas, tidak hanya fokus pada kemenangan pemilu dan penguasaan anggaran.
BaperaNews - Fahd A Rafiq, Ketua Umum DPP Bapera, menyampaikan pendapatnya mengenai keberadaan platform politik di Indonesia. Menurutnya, partai politik di Indonesia saat ini belum memiliki platform yang jelas dan jangka panjang.
“Harus kita akui, platform partai di Indonesia tidak jelas. Platform itu sangat penting, baik dalam dunia bisnis maupun politik. Politik Indonesia saat ini masih tergantung arah angin,” ujar Fahd A Rafiq di Jakarta, pada Kamis (26/12/2024).
Fahd menjelaskan bahwa platform merupakan suatu rencana kerja atau program yang menggambarkan arah dan tujuan suatu organisasi atau partai.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), platform berarti rencana kerja, sedangkan menurut Cambridge Dictionary, platform adalah cara untuk memberi tahu publik mengenai pendapat atau pemikiran.
“Politikus seringkali berpikir jangka pendek dan hanya fokus pada kepentingan sesaat. Saya ingin mengajak para politikus untuk menjadi lebih bersih dan berpikir jangka panjang, menjadi negarawan,” ujar Fahd.
Fahd juga menyoroti adanya partai politik yang seharusnya memiliki platform yang lebih jelas, terutama yang berbasis agama.
"Partai berbasis agama seperti PKS, PAN, PKB, dan PPP memiliki ideologi yang sama, tetapi kenapa harus ada empat partai dengan tujuan yang serupa? Bukankah agama mereka sama? Mungkin yang berbeda adalah egonya," jelasnya.
Begitu juga dengan partai nasionalis seperti PDI Perjuangan, NasDem, dan Golkar, yang menurut Fahd tidak memiliki platform yang jelas.
"Golkar memiliki arah yang jelas karena mereka mengimplementasikan kebijakan dari era sebelumnya. PDI Perjuangan dan Demokrat juga mengikuti arah yang sama, kebijakan mereka pun tidak jauh berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa partai-partai tersebut tidak memiliki platform jangka panjang yang jelas, mereka lebih fokus pada kepentingan sesaat,” tambah Fahd.
Baca Juga : Fahd A Rafiq: Setelah Perang Mata Uang Mereda, Perang Energi Akan Terjadi dan Itu Kepastian
Fahd membandingkan dengan negara lain yang memiliki platform partai yang jelas, seperti China.
“China memiliki platform yang solid, meskipun saat ini ada pergeseran. Partai Komunis China (PKC) memiliki platform yang jelas, namun perlu diingat, ideologi mereka kini lebih berfokus pada kapitalisme sosialis dengan kebijakan One Belt One Road. Komunisme di China bukan lagi sebuah ideologi, tetapi lebih sebagai alat untuk mengendalikan masyarakat,” terang Fahd.
Di sisi lain, Fahd juga memberikan contoh tentang sistem politik di Amerika Serikat, di mana partai Demokrat dan Republik memiliki platform yang jelas dan berbeda.
“Partai Demokrat cenderung menerapkan kebijakan perang menggunakan ‘proxy’, dengan ekonomi yang berfokus pada peran pemerintah yang besar dan pajak tinggi. Sementara Partai Republik, seperti yang dipimpin Donald Trump, cenderung lebih mengedepankan perang langsung dan kebijakan ekonomi yang pro-pasar dengan pajak rendah,” jelasnya.
Fahd menilai bahwa di Indonesia, partai politik seringkali hanya berfokus pada kemenangan pemilu dan penguasaan anggaran.
“Partai-partai di Indonesia platformnya sangat sederhana, yakni bagaimana memenangkan Pilkada, menguasai legislatif, dan menempatkan orang-orang mereka di Senayan dan DPRD. Platform politiknya lebih berkisar pada bagaimana menjadi presiden dan menguasai anggaran negara,” ucap Fahd.
Menurutnya, saat ini banyak partai di Indonesia yang belum memiliki platform ekonomi yang jelas.
“Jadi, bagaimana dengan platform ekonomi yang harus diusung oleh partai politik di Indonesia? Ini yang harus dipikirkan dan diterapkan untuk kepentingan bangsa dalam jangka panjang,” tutup Fahd.
Baca Juga : Fahd A Rafiq: Konsisten Menyerukan Pemuda (KNPI) Bersatu, Ini Isi Pidatonya