Fahd A Rafiq Mengapresiasi Proyek Strategis Nasional Pembangunan Bendungan Budong-Budong di Sulawesi Barat
Bendungan Budong-Budong di Sulawesi Barat, proyek strategis nasional, menunjukkan kemajuan signifikan dengan 27% progres konstruksi. Simak selengkapnya di sini!
BaperaNews - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah giat mengerjakan proyek pembangunan Bendungan Budong-Budong yang berlokasi di Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat.
Proyek ini menandai hadirnya bendungan pertama di Provinsi Sulawesi Barat dan menjadi salah satu dari daftar proyek strategis nasional (PSN) berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020. Tujuan utama proyek ini adalah untuk meningkatkan kapasitas tampungan air guna mendukung program ketahanan pangan dan air di Indonesia.
Pembangunan Bendungan Budong-Budong dipimpin oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi III, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, dengan fokus pada pengembangan dan peningkatan daerah irigasi seluas 3.577 hektare. Bendungan ini diharapkan memiliki kapasitas tampungan sebesar 65,18 juta meter kubik.
Menurut Kepala BWS Sulawesi III, kontrak konstruksi pembangunan Bendungan Budong-Budong telah dimulai sejak 8 Desember 2020, dengan pekerjaan konstruksi bendungan sendiri dimulai pada September 2023. Saat ini, proyek pembangunan bendungan tersebut masih berada dalam tahap penyelesaian konstruksi dengan progres fisik mencapai 27 persen.
Proyek pembangunan Bendungan Budong-Budong ditangani oleh kontraktor PT Abipraya-Bumi Karsa, Konsorsium Sinergi Operasional (KSO), dan Konsultan Supervisi PT Indra Karya - PT Tuah Agung Anugrah - PT Ciriajasa E.C (KSO), dengan total biaya proyek mencapai Rp 1,02 triliun.
Ketua umum DPP Bapera Fahd El Fouz A Rafiq sangat mengapresiasi pembangunan bendungan Budong-Budong untuk meningkatkan ketahanan pangan dan air guna mendukung program pemerintah.
"Saya menyambut baik langkah pemerintah dalam membangun Bendungan Budong-Budong di Sulawesi Barat. Pembangunan infrastruktur ini akan memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan ketahanan pangan dan air di wilayah tersebut. Kita harus mendukung upaya pemerintah untuk terus memperkuat sektor pertanian dan memastikan distribusi air yang adil bagi semua masyarakat," ujar Fahd A Rafiq, Senin (26/02)
Salah satu hal penting yang disoroti dalam proyek ini adalah pembangunan jaringan irigasi yang akan dibangun secara bersamaan dengan bendungan. Hal ini merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa air yang ditampung oleh bendungan dapat mengalir secara optimal ke lahan-lahan pertanian milik petani di sekitarnya.
Dengan demikian, manfaat dari pembangunan bendungan yang melibatkan investasi besar dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat petani di sekitar wilayah tersebut.
"Harapannya adalah bahwa pembangunan Bendungan Budong-Budong akan dilaksanakan dengan lancar dan sukses serta bendungan ini tidak hanya menjadi simbol kemajuan infrastruktur, tetapi juga menjadi penjamin keberlanjutan hidup bagi masyarakat Sulawesi Barat. Semoga proyek ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi generasi sekarang dan yang akan datang," ujar Fahd A Rafiq, Senin (26/02)
Dengan proyek pembangunan Bendungan Budong-Budong yang terus berjalan, diharapkan Sulawesi Barat akan semakin kuat dalam menghadapi tantangan terkait ketahanan pangan dan air, serta dapat membuka peluang-peluang baru dalam pembangunan wilayah dan kesejahteraan masyarakat setempat.