Fahd A Rafiq Apresiasi Bantuan Pangan Beras dan Langkah Pemerintah Menghadapi Dampak El Nino di Tahun 2024
Ketua Umum DPP Bapera turut mengapresiasi Bantuan Pangan Beras dalam menghadapi dampak El Nino di tahun 2024.
Bapera News - Pemerintah Indonesia terus aktif menjalankan langkah-langkah strategis dalam menghadapi dampak fenomena El Nino yang berpotensi merugikan sektor pertanian dan stabilitas harga pangan di dalam negeri.
Selain berdampak terhadap produktivitas hasil pertanian, terutama tanaman pangan seperti padi, anomali cuaca El Nino juga turut memengaruhi stabilitas harga pangan secara keseluruhan.
Dalam sebuah Temu Wicara bersama penerima Bantuan Pangan Beras di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan bahwa Pemerintah mengambil sejumlah langkah strategis untuk melindungi masyarakat miskin dan rentan dari dampak kenaikan harga pangan.
Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz A Rafiq menyatakan apresiasinya dan juga menyebut bahwa ini semoga dapat membantu pertumbuhan ekonomi nantinya.
Baca Juga : 2,3 Juta Formasi CASN dan 690 Ribu CPNS Tahun 2024, Fahd A Rafiq: Pemerintah Buka Kesempatan Besar
“Saya sangat mengapresiasi Pemerintah atas kebijakan yang diambil dalam menghadapi situasi ini. Kami mengajak seluruh pemuda untuk mendukung program tersebut dan bersama-sama turut aktif dalam upaya penanggulangan dampak El Nino. Bersinergi antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi pemuda akan menjadi kunci kesuksesan dalam mengatasi tantangan ini." Ujar Fahd A Rafiq, Senin (8/1).
Salah satu kebijakan yang telah diimplementasikan adalah penyaluran bantuan pangan beras kepada 22 juta keluarga penerima manfaat.
Bantuan ini tidak hanya berperan sebagai upaya perlindungan sosial tetapi juga sebagai unsur penekan harga beras di tingkat konsumen dan menjaga inflasi nasional.
Selama tahun 2023, Pemerintah berhasil menyalurkan Cadangan Beras Pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) sebanyak 1.182.717 ton, dan untuk Bantuan Pangan Beras sebesar 1.489.286 ton.
Khususnya di Provinsi Jawa Barat, penyaluran beras SPHP mencapai 106.316 ton, sementara Bantuan Pangan Beras mencapai 305.340 ton.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), bantuan pangan beras tahap pertama yang disalurkan sejak April 2023 telah berhasil mendorong penurunan tingkat inflasi beras.
Pasca penyaluran bantuan pangan beras tahap kedua pada bulan September 2023, inflasi beras secara bulanan mengalami penurunan signifikan.
Menko Airlangga Hartarto secara simbolis menyerahkan Bantuan Pangan Beras kepada 5 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan meninjau langsung loket penyaluran di Kantor Kelurahan Pabuaran, Kabupaten Bogor.
Dalam kesempatan tersebut, beliau mengungkapkan bahwa Pemerintah berkomitmen untuk mempertimbangkan perpanjangan program bantuan ini hingga bulan Juni 2024, dan juga akan terus mendiskusikan dan melaporkan hal ini kepada Presiden.
“Penerima bantuan, yang sebagian besar merupakan masyarakat miskin, merasa sangat terbantu dengan program ini. Bantuan tersebut meningkatkan daya beli masyarakat, yang pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.” Ujar Fahd A Rafiq, Senin (8/1).
Sebagai bentuk apresiasi, Menko Airlangga Hartarto menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, Perum BULOG, PT Pos Indonesia, serta semua pihak yang telah mendukung program ini.
Ia menekankan bahwa program tersebut telah tepat sasaran dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Baca Juga : Fahd A Rafiq Tanggapi Potensi Cuaca Ekstrem di Pertengahan Bulan Januari yang Terjadi di Wilayah Indonesia
Penulis : AG