Dr. Tirta: Perokok Zaman Dulu Lebih Panjang Umur Dibanding Sekarang, Ini Alasannya!

Dr. Tirta ungkap alasan perokok zaman dulu lebih panjang umur dibandingkan perokok zaman sekarang. Baca selengkapnya di sini!

Dr. Tirta: Perokok Zaman Dulu Lebih Panjang Umur Dibanding Sekarang, Ini Alasannya!
Dr. Tirta: Perokok Zaman Dulu Lebih Panjang Umur Dibanding Sekarang, Ini Alasannya!. Gambar: YouTube/HAS Creative

BaperaNews - Rokok telah lama menjadi permasalahan kesehatan yang serius. Dokter Tirta ungkap alasan mengenai mengapa orang zaman dulu yang merokok masih memiliki umur yang lebih panjang daripada perokok masa kini.

Dalam hal ini, rokok mengandung lebih dari 4.000 jenis bahan kimia tar yang dapat menyebabkan kanker, hingga karbon monoksida yang memengaruhi kadar oksigen dalam darah.

Dalam Podcast bersama Praz Teguh, menurut dr. Tirta, gejala rokok yang berlebihan dapat memengaruhi kesehatan tubuh. Salah satu tanda yang perlu diwaspadai adalah batuk dengan dahak putih di pagi hari. Jika seseorang terus-menerus mengalami gejala ini, risiko kematian meningkat, terutama pada usia 45-50 tahun.

"Apa gejala rokok itu berlebihan? Kalau pagi-pagi batuk dahaknya putih. Itu sudah berlebihan banget, kalau diterusin umur 45-50 paling mati kamu," ungkap dr. Tirta dikutip dari tayangan YouTube HAS Creative, pada Senin (3/6). 

Dr. Tirta menyoroti perbedaan pola hidup antara orang zaman dulu dan masa kini. Orang-orang zaman dahulu memiliki kebiasaan yang lebih sehat, seperti berjalan kaki lebih banyak ketika beraktivitas dan mengonsumsi makanan yang lebih sehat.

Baca Juga: Suami BCL Dipolisikan Mantan Istri Terkait Dugaan Penggelapan Dana Rp6,9 M

"Terus kenapa orang zaman dulu enggak mati-mati karena zaman dulu belum ada polusi. Beneran, ini tak jawab kenapa perokok zaman dahulu usianya awet-awet? Karena zaman dulu mereka jalan kaki belum ada motor," ungkapnya.

"Eyang kakung kita ngerokok tingwe (rokok tembakau linting). Ini bukan konspirasi ya, tapi fakta bahwa mereka tuh mereka ngerokok tingwe tapi mereka ke mana-mana pakai sepeda. Mereka jalan kaki bisa 10 ribu langkah setiap hari. Makannya bukan bakar-bakaran tapi rebus-rebusan, tidak pengawetan. Jadi walaupun mereka ngerokok, mereka menghindari karsinogenik yang lain," tambahnya.

Mereka juga menghindari karsinogenik lain selain rokok. Meskipun mereka merokok, aktivitas fisik yang tinggi dan pola makan yang baik membantu menjaga kesehatan mereka.

Sayangnya, di era sekarang, banyak orang cenderung kurang beraktivitas fisik. Kebiasaan memesan makanan secara online dan gaya hidup yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Dr. Tirta menekankan bahwa perokok masa kini yang tidak menjaga pola hidup sehat berisiko mengalami serangan jantung pada usia 45 tahun.

"Zaman sekarang, udah ngerokok, party, mageran, order makanan online, enggak pernah olahraga. Terus ketika mereka (di umur) 45 tahun serangan jantung, yang disalahin dirinya sendiri lah," pungkas dokter Tirta. 

Baca Juga: Sarwendah Tegaskan Tak Ada Hubungan Aneh-aneh dengan Betrand Peto