Pelaku Penyiraman Air Keras di Cengkareng Ternyata Rekan Kerja Korban, Alami Luka Bakar 90 Persen
Denny Sumargo mengundang MAS, korban penyiraman air keras, untuk menceritakan pengalamannya dan motif pelaku dalam podcastnya.
BaperaNews - Insiden penyiraman air keras di Cengkareng, Jakarta Barat, semakin menjadi perhatian publik setelah terungkapnya alasan di balik tindakan kejam ini.
Peristiwa ini mencuri perhatian masyarakat setelah video CCTV yang merekam insiden tersebut viral di media sosial. Baru-baru ini, kisah menyedihkan korban penyiraman air keras ini dibahas dalam podcast oleh Denny Sumargo, yang mengundang mereka untuk menceritakan pengalaman pahit yang dialami.
Penyiraman air keras yang terjadi pada malam Minggu, (1/9), di Jalan Nusa Indah Kresek, Cengkareng, Jakarta Barat, berawal dari rasa dendam pribadi antara pelaku dan korban.
Pelaku yang diketahui bernama JJS alias Aji, yang merupakan rekan kerja korban, merasa tersakiti karena sering dimarahi oleh korban di tempat kerja.
AKBP Teuku Arsya Khadafi, Wakapolres Metro Jakarta Barat, menjelaskan bahwa konflik antara Aji dan korban muncul akibat kesalahpahaman saat melayani pelanggan di sebuah kafe di Green Lake, tempat mereka bekerja.
"Aji merasa sering dimarahi oleh korban, sehingga dendam itu memicu rencananya untuk melakukan penyiraman air keras ini," kata Arsya dalam penjelasannya.
Pelaku kemudian menyiapkan air keras dan menunggu waktu yang tepat untuk menyerang. Pada malam kejadian, Aji mengikuti pasangan suami istri yang sedang berboncengan sepeda motor.
Baca Juga: Polisi Tangkap Pelaku Penyiram Air Keras pada Pasangan yang sedang Goncengan Naik Motor
Setelah menemukan kesempatan yang tepat, Aji dan rekannya menyalip dan langsung menyiramkan cairan air keras kepada mereka.
Akibat serangan itu, korban mengalami luka bakar serius di hampir 90 persen tubuhnya, sedangkan istri korban juga terkena percikan air keras, meski lukanya tidak separah suaminya.
Mereka segera dilarikan ke Rumah Sakit Cengkareng sebelum dirujuk ke RSCM untuk perawatan lebih lanjut. Kondisi korban sangat kritis dengan luka bakar parah, terutama di bagian wajah.
Setelah melakukan aksinya, Aji dan rekannya melarikan diri. Namun, rekaman CCTV yang menangkap kejadian tersebut menjadi petunjuk penting bagi polisi. Dalam rekaman, terlihat pelaku menyiramkan air keras dengan tergesa-gesa, sehingga sebagian cairan mengenai dirinya sendiri, mengakibatkan luka bakar di tangan dan lehernya.
"Iya, dalam rekaman CCTV terlihat pelaku menyiramkan air keras dengan terburu-buru, sehingga sebagian cairan mengenai dirinya sendiri," ujar Arsya.
Luka bakar yang dialami pelaku menjadi petunjuk utama dalam penangkapannya. Aji akhirnya ditangkap di tempat kerjanya pada Selasa, (3/9), dan kini telah ditetapkan sebagai tersangka, dikenakan Pasal 351 ayat 2 KUHP dengan ancaman hukuman penjara selama lima tahun.
Korban Berbagi Kisah di Podcast Denny Sumargo
Dalam sebuah kesempatan, korban yang dikenal sebagai Gus diundang oleh Denny Sumargo untuk menceritakan pengalaman tragis yang dialaminya dalam podcast tersebut. Gus mengungkapkan bagaimana hidupnya berubah setelah serangan itu.
Ia mengalami kerusakan parah pada mata, dengan kemungkinan besar tidak akan bisa melihat normal lagi. Dokter yang merawatnya menyatakan bahwa kerusakan pada mata kirinya mencapai 98 persen, sehingga harapan untuk pulih sangat kecil.
"Penglihatan saya hampir hilang total, terutama di mata kiri. Dokter bilang saya mungkin hanya bisa melihat bayangan atau cahaya," ungkap Gus dalam podcast tersebut.
Meski mengalami trauma mendalam, Gus memilih untuk memaafkan pelaku. Ia mengaku tidak ingin menyimpan dendam dan menyerahkan keadilan kepada Tuhan.
Dalam pembicaraan tersebut, Gus juga menceritakan dukungan moril dari keluarganya, terutama istrinya, Elmi, yang juga mengalami trauma akibat kejadian ini.
Selama podcast, Gus berbagi tentang dukungan yang diterimanya dari berbagai pihak. Selain keluarganya, ia mendapatkan bantuan dari seorang donatur yang membuka donasi untuk biaya pengobatannya.
Program Jamkesda juga membantu meringankan biaya pengobatan yang cukup tinggi. Namun, di tengah bantuan tersebut, Gus tetap merasa khawatir akan masa depan keluarganya, terutama karena ia tidak lagi bisa bekerja dan memenuhi kebutuhan rumah tangga.
"Saya takut tidak bisa bekerja lagi untuk menghidupi keluarga saya. Kondisi ekonomi kami semakin sulit setelah kejadian ini," ungkap Gus.
Denny Sumargo pun menunjukkan empati yang mendalam terhadap Gus dan keluarganya.
"Kita harus lebih menjaga ucapan dan sikap agar tidak melukai hati orang lain, karena dampaknya bisa sangat buruk," pesan Gus.
Baca Juga: Sakit Hati, Istri Nekat Siram Air Keras dan Air Cabai ke Tubuh Suami yang Diam-diam Nikah Lagi
@baperanews.com Denny Sumargo mengundang MAS, korban penyiraman air keras, untuk menceritakan pengalamannya dan motif pelaku dalam podcastnya. #viral #dennysumargo #airkeras #jakbar ♬ suara asli - Bapera News