Cerita Bharada E Sebelum Tembak Brigadir J, Sempat Berdoa Di Toilet
Berikut cerita Bharada E sebelum menembak Brigadir J dirumah dinas Ferdy Sambo. Ia sempat berdoa terlebih dahulu di dalam toilet.
BaperaNews - Bharada E (Richard Eliezer) salah satu tersangka kasus pembunuhan Brigadir J (Yoshua Hutabarat) oleh Ferdy Sambo menjadi salah satu sorotan masyarakat. Ia dianggap yang paling berjasa lantaran ia yang pertama kali mengungkap skenario kebohongan yang dibuat Ferdy Sambo hingga ia menjadi justice collaborator.
Berdoa di Toilet
Bharada E berada dalam kondisi yang sulit, ia diperintah menembak rekannya sendiri oleh atasannya, Ferdy Sambo. Pengacara Bharada E, Ronny Talapessy mengungkap detik-detik kliennya melakukan perintah dari Ferdy Sambo.
Ronny menyebut Bharada E begitu sedih dan gelisah hingga berdoa di toilet usai mendapat perintah menembak Brigadir J.
“Klien saya dipanggil ke lantai 3 oleh RR (Ricky Rizal) itu yang terakhir, kemudian disuruh menembak, klien saya turun ke bawah sempat ke toilet berdoa” ujarnya pada Kamis (8/9).
Bharada E ijin ke toilet terlebih dahulu dan disanalah ia berdoa. “Waktu ke bawah, klien saya melihat sudah persiapan jalan ke Duren Tiga, resah, sempat berdoa” lanjutnya.
Selama berada di toilet, Bharada E tidak menghubungi siapapun.
“Tidak ada yang dihubungi, kemarin yang disampaikan pengacara lama hoaks, tidak ada itu yang ditelepon pacarnya. Itu merupakan kerja dari tim khusus mendatangkan orang tuanya setelah satu minggu baru dia mengaku” terangnya.
Baca Juga : Polisi Sebut Video Viral Wanita Ngaku ART Ferdy Sambo Hoaks
Memohon keselamatan untuk orang tua
Selain berdoa di toilet, Bharada E juga sempat khawatir dengan kondisi keselamatan orang tua dan keluarganya, usai ia mengaku kejadian yang sebenarnya tentang skenario palsu Ferdy Sambo. Ketika itu geng Sambo mengatakan akan menjemput orang tua Bharada E untuk dilindungi.
Namun Bharada E merasa khawatir, ia kemudian meminta tolong Brimob untuk mengamankan orang tuanya. “Akhirnya Richard kontak Brimob supaya tolonglah selamatkan orang tua saya. Saya konfirmasi kebenaran data ini ke Sespri Dankor Brimob, ya bang, kami amankan orang tua Richard, udah aman” ujar mantan pengacara Richard Deolipa Yumara Selasa (6/9).
Richard tidak ingin dipecat
Bharada E memutuskan untuk berkata jujur karena tidak mau dipecat. “Saya tidak mau dipecat” ucapnya usai melaksanakan perintah Ferdy Sambo untuk menembak Yoshua.
“Kemudian disampaikan ke saya, saya tidak mau dipecat” terang Kapolri Jenderal Listyo Sigit pada Rabu (8/9).
Alasan itulah yang membuat Bharada E akhirnya mau jujur dan menjelaskan dengan tuntas kronologi pembunuhan Brigadir J melalui sebuah tulisan tangan.
“Dia menulis kronologi lengkap, disitu kemudian mendapat gambaran bahwa peristiwa yang terjadi bukan tembak menembak” pungkasnya.
Baca Juga : Polisi Pakai Lie Detector Saat Periksa Bripka RR Dalam Kasus Brigadir J