Bertemu Audiensi PP Muslimat NU, Presiden Prabowo Apresiasi Program Muslimat NU dalam Atasi Kemiskinan Ekstrem
Prabowo menyambut antusias audiensi Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (14/1).
BaperaNews - Presiden Prabowo Subianto menerima audiensi Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa beserta jajaran di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (14/1).
Dalam pertemuan tersebut, Muslimat NU melaporkan berbagai program dan layanan yang telah dijalankan kepada Presiden.
Khofifah mengatakan jika Prabowo memberikan penghargaan atas berbagai inisiatif NU yang dinilai mampu menjangkau kebutuhan masyarakat, khususnya di tingkat akar rumput.
“Beliau memberikan apresiasi luar biasa karena hal-hal yang kecil ini dipikirkan oleh Muslimat NU. Karena jaringannya luas, kita berharap efektivitas program ini akan bisa terasa lebih signifikan,” ujarnya.
Baca Juga: Kejagung Tetapkan Eks Ketua PN Surabaya jadi Tersangka Suap Vonis Bebas Tannur
Pada kesempatan tersebut, Khofifah Indar Parawansa juga memperkenalkan dua program baru yang akan diluncurkan dalam Kongres XVIII Muslimat NU mendatang, yakni Mustika Mesem (Muslimat Cantik Mengentaskan Kemiskinan Ekstrem) dan Mustika Darling (Muslimat Cantik Sadar Lingkungan).
Program Mustika Mesem dirancang untuk membantu pengentasan kemiskinan ekstrem melalui kegiatan sederhana yang melibatkan masyarakat di tingkat ranting, seperti pengajian.
Salah satu inisiatifnya adalah membawa telur ke pengajian sebagai bentuk kontribusi langsung kepada masyarakat miskin ekstrem dan anak-anak yang mengalami stunting.
“Ini salah satu format bagaimana program Mustika Mesem bisa memberikan sapaan kepada mereka yang terindikasi stunting, tapi juga memberikan penyapaan kepada mereka yang di dalam data desa itukategori miskin ekstrem,” jelas Khofifah.
Sementara program Mustika Darling berfokus pada peningkatan kesadaran lingkungan melalui pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh kader Muslimat NU di berbagai daerah.
Aktivitas ini mencakup pemilahan sampah hingga membersihkan lingkungan sekitar di setiap pengajian.
Baca Juga: Cek! Ini Aturan Haji 2025, Gak Boleh Foto Pakai Hp?
“Kalau setiap ranting, anak cabang, dan cabang melakukan hal yang sama dan itu diikuti oleh yang lain, saya rasa problem penumpukan sampah di berbagai daerah relatif bisa diminimalisir,” tutur Khofifah.
Selain membahas program-program baru, pertemuan tersebut juga mendiskusikan persiapan Kongres XVIII Muslimat NU yang akan berlangsung pada 11-16 Februari 2025 di Kota Surabaya.
Acara ini direncanakan dihadiri ribuan delegasi dari seluruh Indonesia, termasuk 532 cabang, 11 pimpinan cabang istimewa, dan 37 Pengurus Wilayah (PW).