Bendungan Cipanas Selesai Dibangun: Fahd A Rafiq Ungkap Manfaat Besar untuk Jawa Barat

Fahd A Rafiq, Ketua Umum DPP Bapera, mengungkapkan dampak positif bendungan Cipanas bagi ketahanan pangan dan industri di Jawa Barat. Simak selengkapnya di sini

Bendungan Cipanas Selesai Dibangun: Fahd A Rafiq Ungkap Manfaat Besar untuk Jawa Barat
Bendungan Cipanas Selesai Dibangun: Fahd A Rafiq Ungkap Manfaat Besar untuk Jawa Barat. Gambar : Dok.Istimewa

BaperaNews - Bendungan Cipanas Segera Dibangun, Fahd A Rafiq: Bendungan Akan Siap Berkontribusi pada Ketahanan Pangan dan Industri di Jawa Barat

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung, Ditjen Sumber Daya Air, telah menyelesaikan pembangunan Bendungan Cipanas di Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat.

Bendungan ini, dengan kapasitas mencapai 250,81 juta m3, akan menjadi elemen penting dalam mendukung ketahanan pangan dan industri di kawasan segitiga Cirebon-Patimban-Kertajati (Rebana) yang meliputi Kabupaten Indramayu dan Sumedang.

Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz A Rafiq menyampaikan bendungan yang menyimpan air yang baik bagi warga sekitar akan memberikan banyak sekali manfaat.

“Bendungan ini secara tidak langsung menjadi pengelola sumber daya air dan juga irigasi masyarakat, ukurannya pasti akan membuat semua manfaat menjadi lebih besar dibandingkan dengan bendungan yang lain.” Ujar Fahd A Rafiq, Minggu (11/11).

Menteri PUPR menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya air dan irigasi untuk mendukung ketahanan pangan. Dengan ukuran lebih dari 10 kali lipat dari Bendungan Kuningan, Bendungan Cipanas diharapkan dapat memberikan suplai air irigasi bagi lebih dari 9.000 hektar lahan pertanian di Kabupaten Sumedang dan Indramayu.

Hal ini diharapkan meningkatkan produktivitas petani dengan potensi panen hingga 2 atau 3 kali dalam setahun, menggantikan metode tadah hujan yang hanya menghasilkan satu kali panen.

Bendungan Cipanas juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air baku sebesar 850 liter/detik bagi industri Rebana, kawasan permukiman, dan Bandara Kertajati.

Saat ini, telah didesain untuk memberikan 650 liter/detik untuk industri di Kabupaten Sumedang dan 200 liter/detik untuk kebutuhan air minum masyarakat di Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu.

“pembangunan ini diharapkan akan berperan penting untuk mendukung ketahanan pangan serta pengembangan industri di wilayah Jawa Barat, serta dapat memberikan manfaat secara social dan juga ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat.” Ujar Fahd A Rafiq, Minggu (11/11).

Selain mendukung pertanian dan industri, Bendungan Cipanas juga memiliki potensi sebagai tampungan air pengendali banjir yang dapat mengurangi debit banjir hingga 487,75 m3/detik, melindungi wilayah Indramayu dan sekitarnya. Selain itu, bendungan ini memiliki potensi sebagai sumber pembangkit listrik dengan kapasitas hingga 3 MW.

Pembangunan Bendungan Cipanas, yang berlangsung dari tahun 2016 hingga 2023, melibatkan kontraktor pelaksana untuk pembangunan tubuh bendungan dan untuk pembangunan infrastruktur pendukung. Total biaya pembangunan mencapai Rp2,03 triliun yang bersumber dari APBN.

Bendungan Cipanas diharapkan akan berperan penting dalam mendukung ketahanan pangan dan pengembangan industri di wilayah Jawa Barat serta memberikan manfaat sosial dan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat.

Penulis : Ahmad G