Fahd A Rafiq Mediasi Dua Kubu SOKSI, Munas Bersama Siap Digelar

SOKSI sepakat gelar Munas bersama pada 5 Februari 2025 usai mediasi. Kesepakatan ini jadi langkah besar dalam penyatuan organisasi dan perjuangan pekerja.

Fahd A Rafiq Mediasi Dua Kubu SOKSI, Munas Bersama Siap Digelar
Fahd A Rafiq Mediasi Dua Kubu SOKSI, Munas Bersama Siap Digelar. Gambar : BaperaNews/Dok. Istimewa

BaperaNews - Ketua Bidang Ormas DPP Partai Golkar, Fahd A Rafiq, secara resmi mengumumkan bahwa organisasi Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) telah mencapai kesepakatan untuk menggelar Musyawarah Nasional (Munas) bersama. Munas tersebut dijadwalkan berlangsung pada Rabu, 5 Februari 2025.

Setelah melalui proses mediasi yang intensif dan berkelanjutan, Fahd A Rafiq berhasil membawa dua kubu SOKSI ke meja perundingan dan mencapai mufakat.

Kesepakatan ini menandai langkah besar dalam penyatuan organisasi, sekaligus mengakhiri ketidakpastian yang selama ini terjadi.

“Perundingan yang berlangsung selama beberapa hari ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dari kedua kubu organisasi SOKSI. Sebagai mediator, saya merasa berkewajiban untuk memfasilitasi musyawarah ini. Alhamdulillah, kebuntuan dapat diatasi dan akhirnya tercapai kesepakatan bersama,” ujar Fahd A Rafiq.

Musyawarah dan mufakat antara kedua kubu SOKSI tersebut turut disaksikan langsung oleh Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, Sarmudji, atas arahan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia.

“Malam ini, kita telah mencapai kesepakatan historis,” kata Fahd A Rafiq.

“Kedua kubu SOKSI telah sepakat untuk menggelar Munas bersama, dan ini adalah langkah besar bagi perubahan yang lebih baik di Indonesia,” tambahnya.

Baca Juga : Foto: Fahd El Fouz A Rafiq Mediasikan Dua Kubu, SOKSI Siap Gelar Munas Bersama

Munas ini diharapkan menjadi momentum penting bagi organisasi SOKSI dalam memperjuangkan kepentingan kaum pekerja. Dengan penyatuan ini, diharapkan SOKSI dapat membawa energi baru serta semangat perubahan yang lebih kuat bagi rakyat Indonesia.

Fahd A Rafiq menegaskan bahwa musyawarah harus menjadi prinsip utama dalam menyelesaikan berbagai konflik organisasi.

“Musyawarah merupakan tradisi bangsa Indonesia yang harus terus dilestarikan dalam menyelesaikan persoalan bersama. Ini adalah bagian dari kearifan lokal dan budaya nasional yang telah diwariskan turun-temurun,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa musyawarah lebih mengedepankan prinsip kebersamaan dibandingkan mekanisme pemungutan suara, yang dapat memunculkan kelompok mayoritas dan minoritas. “Budaya kita adalah musyawarah, bukan voting,” tegasnya.

Sebagai contoh, Fahd A Rafiq menyebut beberapa tradisi musyawarah di berbagai daerah di Indonesia, seperti Horja Bius dari Suku Batak Toba, Orudia dari Suku Bangsa Yokari di Kabupaten Jayapura, Tudang Sipulung yang menjadi tradisi masyarakat Bugis dan Makassar, Peppung Adat dari Suku Miguo Pa Tulangbawang di Lampung, serta Mbolo Weki dari masyarakat Suku Bima.

“Munas bersama ini akan menjadi awal dari perubahan besar bagi SOKSI dan masyarakat Indonesia. Kami akan segera mengumumkan informasi lebih lanjut terkait pelaksanaannya. Bersiaplah untuk menyambut era baru yang lebih maju, lebih makmur, dan lebih berdaya,” tutup Fahd A Rafiq.

Baca Juga : Fahd A Rafiq: Kemandirian Pangan Itu Masalah Hidup Mati Sebuah Bangsa, Ini Soal Survival of The Nation, Jangan Main-Main