Refleksi 2024 dan Harapan 2025: Ranny Fahd A. Rafiq di Tengah Perjuangan Kesejahteraan Rakyat

Anggota Komisi IX DPR RI, Ranny Fahd A Rafiq refleksikan capaian 2024 dan proyeksikan tantangan 2025, fokus pada kesehatan, ketenagakerjaan, dan peningkatan kualitas hidup rakyat Indonesia.

Refleksi 2024 dan Harapan 2025: Ranny Fahd A. Rafiq di Tengah Perjuangan Kesejahteraan Rakyat
Refleksi 2024 dan Harapan 2025: Ranny Fahd A. Rafiq di Tengah Perjuangan Kesejahteraan Rakyat. Gambar : Instagram/@rannyfahdarafiq

BaperaNews - Tahun 2024 menjadi periode penuh tantangan bagi Komisi IX DPR RI, yang bertanggung jawab atas isu strategis seperti kesehatan, ketenagakerjaan, dan kependudukan.

Ranny Fahd A Rafiq, anggota Komisi IX DPR RI, menegaskan bahwa lembaga ini terus berupaya menjawab ekspektasi publik di tengah kompleksitas permasalahan masyarakat. Hal ini disampaikan dalam refleksi akhir tahun yang menyoroti capaian 2024 dan proyeksi untuk 2025.

Dalam sektor kesehatan, Ranny menyebut Komisi IX telah mengawal berbagai kebijakan besar, termasuk penguatan BPJS Kesehatan, untuk memastikan akses layanan kesehatan yang merata di seluruh Indonesia.

Namun, ia mengakui masih ada sejumlah kendala teknis, seperti distribusi layanan ke daerah terpencil dan antrean panjang di fasilitas kesehatan.

“Kebijakan pengendalian harga obat dan pelaksanaan vaksinasi massal telah menjadi prioritas kami. Meski mendapat apresiasi, pelaksanaannya kerap menghadapi kritik akibat implementasi yang lambat di beberapa wilayah,” ujar Ranny.

Selain itu, tantangan terkait pengawasan program pengentasan stunting dan penanganan penyakit menular juga menjadi sorotan, dengan kebutuhan peningkatan efektivitas pelaksanaan program-program tersebut.

Di bidang ketenagakerjaan, revisi Undang-Undang Ketenagakerjaan menjadi salah satu isu utama. Menurut Ranny, kebijakan ini dirancang untuk meningkatkan perlindungan bagi pekerja, termasuk tenaga kerja migran. Namun, birokrasi yang kompleks masih menjadi kendala dalam implementasinya.

“Perjalanan menuju keadilan ketenagakerjaan masih panjang dan penuh tantangan. Perdebatan terkait revisi ini menunjukkan perlunya solusi yang lebih efektif dan inklusif,” ungkap Ranny.

Baca Juga : Ranny Fahd A Rafiq Kisahkan Laksamana Malahayati, Beliaulah Inspirasi Lagu Nenek Moyangku Seorang Pelaut

Ia menegaskan bahwa Komisi IX harus bekerja lebih keras untuk mewujudkan perlindungan tenaga kerja yang lebih baik di masa mendatang.

Memasuki 2025, tantangan baru seperti krisis kesehatan global dan perlambatan ekonomi dunia diperkirakan akan berdampak pada sektor ketenagakerjaan nasional.

Menurut Ranny, fokus utama Komisi IX pada tahun depan meliputi penguatan daya saing tenaga kerja Indonesia, peningkatan kualitas layanan kesehatan, serta pengendalian populasi.

“Tahun 2025 harus menjadi momentum transformasi bagi Komisi IX untuk menjadi penggerak perubahan yang progresif,” tegasnya. Ia mendorong pengawasan yang lebih ketat, kolaborasi lintas sektor, serta keberanian dalam mengambil kebijakan yang berpihak pada rakyat.

Ranny menutup refleksi akhir tahunnya dengan menyatakan bahwa Komisi IX berada di persimpangan sejarah. Keberhasilan lembaga ini dalam menghadapi tantangan akan menentukan arah perjalanan bangsa menuju masa depan yang lebih sejahtera dan berkeadilan.

“Tahun 2025 adalah ujian bagi Komisi IX: apakah akan mencatatkan jejak sebagai pembela hak rakyat yang sejati, atau hanya menjadi pemain di panggung politik tanpa dampak nyata? Jawaban ada pada langkah konkret kita bersama,” tutup Ranny.

Dengan semangat kolaborasi dan langkah-langkah strategis, Komisi IX diharapkan dapat menjalankan tugasnya demi kesejahteraan rakyat Indonesia.

Refleksi 2024 memberikan pelajaran berharga, sementara harapan 2025 menjadi landasan untuk perubahan yang berkesinambungan.

Baca Juga : Ranny Fahd A Rafiq: Berikan Power Motivasi pada Pelantikan DPP KNPI, Ini Isinya