Bekasi Dikepung Banjir Akibat Kali Meluap, Ratusan Rumah Terendam Air

Banjir besar landa Bekasi akibat meluapnya Kali Bekasi, insiden ini menggenangi ratusan rumah hingga 3 meter. Warga mendesak solusi pemerintah untuk infrastruktur dan bantuan logistik

Bekasi Dikepung Banjir Akibat Kali Meluap, Ratusan Rumah Terendam Air
Bekasi Dikepung Banjir Akibat Kali Meluap, Ratusan Rumah Terendam Air. Gambar : Beritasatu.com/Eka Jaya Putra

BaperaNews - Banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi akibat meluapnya aliran Kali Bekasi, menyusul hujan deras yang terjadi di wilayah hulu.

Ratusan rumah di beberapa desa dan kawasan permukiman terdampak dengan ketinggian air bervariasi hingga mencapai tiga meter.

Di Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, ratusan rumah di empat desa dilaporkan terendam sejak Kamis dini hari (28/11).

Desa yang terdampak meliputi Desa Satriajaya, Desa Karangsatria, Desa Sriamur, dan Desa Satria Mekar. Ketinggian air berkisar antara 30 cm hingga 120 cm, memaksa sejumlah warga mengungsi ke daerah lebih tinggi.

Menurut data, setidaknya 103 rumah terdampak banjir, dan 17 keluarga memilih meninggalkan rumah mereka. Yati (46), warga Desa Satriajaya, menjelaskan bahwa air mulai masuk ke rumah pada Rabu malam (27/11) sekitar pukul 23.00 WIB dengan ketinggian mencapai satu meter.

“Air masuk pukul 23.00 WIB, awalnya diinformasikan pukul 20.00 WIB. Kasur dan perabotan basah semua,” ujar Yati.

Harti (51), warga lainnya, menyebut bahwa banjir akibat luapan Kali Bekasi ini sudah menjadi langganan di wilayahnya. Ia mengeluhkan kurangnya infrastruktur, seperti tanggul atau penurapan yang memadai, untuk mencegah banjir berulang.

“Belum ada sebulan sudah lima kali banjir,” katanya.

Warga kini sibuk membersihkan sisa lumpur dari genangan air, sembari berharap adanya solusi jangka panjang dari pemerintah untuk mencegah banjir.

Di Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, banjir melanda permukiman warga di RT 06 dan RT 07 Kampung Lebak, dengan ketinggian air mencapai hingga tiga meter di area tertentu.

Baca Juga : Jakarta Timur Dikepung Banjir, 47 RT Terendam, 43 Warga Mengungsi

Linda (42), warga RT 06, menjelaskan bahwa banjir mulai terjadi pada Rabu malam (27/11) pukul 21.00 WIB dan mencapai puncaknya sekitar pukul 02.00 WIB.

“Ketinggian air bervariasi, ada yang satu meter, 50 cm, sampai tiga meter,” ungkap Linda.

Penyebab utama banjir di wilayah ini adalah kiriman air dari Bogor, khususnya dari Katulampa dan Cikeas, yang menyebabkan Kali Bekasi meluap.

Meskipun air mulai surut pada Kamis pagi (28/11), warga masih khawatir jika hujan deras kembali terjadi di wilayah hulu.

Anggi (21), warga RT 07, menyatakan bahwa kondisi ini berpotensi memburuk apabila hujan deras melanda Bogor dalam waktu dekat.

 Ia juga berharap Pemerintah Kota Bekasi segera mengambil tindakan pencegahan dan memberikan bantuan bagi warga terdampak.

Melimpahnya debit air Kali Bekasi akibat hujan deras di wilayah hulu menjadi penyebab utama banjir di sejumlah wilayah ini.

Posisi permukiman yang berada dekat dengan aliran kali tanpa adanya tanggul atau penurapan yang memadai memperburuk dampaknya.

Warga di berbagai daerah terdampak mendesak pemerintah daerah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur penanggulangan banjir.

Selain itu, mereka juga berharap adanya distribusi bantuan logistik bagi warga yang kehilangan tempat tinggal atau perabotan akibat banjir.

Baca Juga : Tapanuli Selatan Terdampak Banjir Bandang, 5 Rumah Hanyut dan 2 Warga Meninggal Dunia